Bukan untuk ketenaranku, melainkan untuk kemuliaan Dia. Coba kita renungkan kata-kata pertama dalam Alkitab tentang penciptaan manusia. “Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakanNya dia, laki-laki dan wanita diciptakanNya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada
Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan. (Efesus 6:13-14). Ada dua ciri khas pemikiran Kristen.
berpikiran tentang pakaian. Sungguh sebuah tradisi melihat begitu banyak orang muda terobsesi dengan apa yang mereka pakai dan penampilan mereka. Bahkan remaja Kristen sepertinya tidak berdaya untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang lebih penting daripada “Apa yang salah dengan hal itu?” Seperti:
Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam perbuatan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita. (Ibrani 10:24-25) Dalam Ibrani 10 ini mengingatkan kepada kita, bahwa jangan menjauhkn diri dari pertemuan - pertemuan ibadah kita.
"Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya
Kita telah diciptakan untuk melihat dengan sungguh-sungguh menikmati kemuliaan Tuhan! Tujuan ini begitu krusial bagi kehidupan Kristen sehingga kita harus membuka mata kita untuk melihat bagaimana Alkitab membicarakannya dengan begitu eksklusif. Tidak terhitung jumlah orang-orang yang mengaku dirinya Kristen yang menyia-nyiakan
Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya. (Filipi 3:10) Seorang yang percaya yang penuh semangat tidaklah mengambil prakarsa kearah perwujudan diri sendiri, melainkan ke arah pengenalan akan
Bukan hanya disaat senang, melainkan disaat kita terluka pun kita harus memuliakan Tuhan. Seluruh kehidupan bagi orang Kristen dimaksudkan untuk membesarkan Kristus. Ini bisa terjadi lewat kesukaan, dan juga bisa terjadi lewat penderitaan. Di sini kita sedang memfokuskan pada penderitaan. Alasannya
"..Aku telah mempunyai lembu sapi, keledai dan kambing domba, budak laki-laki dan perempuan, dan aku menyuruh memberitahukan hal ini kepada tuanku, supaya aku mendapat kasihmu
TUHAN kiranya melakukan apa yang baik dimata-Nya.” Dan ini tepat. Pengambilan resiko yang agung dalam Perjanjian Baru (PB) adalah Rasul Paulus. Bayangkan terlebih dahulu, Paulus dalam perjalananya ke Yerusalem setelah bertahun-tahun menderita untuk Kristus hampir ke mana pun ia pergi. Ia