Instagram

Alkitab Memberi Kita Sebuah Hati Yang Baru

Akhirnya, Alkitab memberi kita hati yang setia. Seperti yang dinyatakan sebelumnya, firman Allah berkuasa untuk menyelamatkan sebelumnya, firman Allah berkuasa untuk menyelamatkan (Roma 1:16-17). Saat Roh Kudus berbicara dalam Alkitab, Ia mengubah skeptisme kita menjadi iman.

Hati kita dihangatkan saat kita mendengar injil (Luk 24:32). Dalam keadaan jiwa seperti itu, kita tidak dapat berkata-kata dengan kesombongan manusia. Kita hanya dapat terus berterima kasih bahwa Allah terlah bermurah hati kepada kita, meskipun kita berdosa. Hal yang luarbiasa, seperti John Gerstner dan yang lainnya nyatakan, bukan karena ada kejahatan dalam dunia, tetapi bahwa Allah mengampuni kejahatan dalam hati kita sendiri karena Kristus.

Tanpa hati dan iman yang baru tersebut, kita buta (1 Kor 2:14; II Kor 4:4). Tetapi Kristus membuka mata yang dibutakan oleh dosa tersebut dan membuka bibir kita untuk meyakinkan pujian bagiNya (Mzm 51:15)

Oang-orang percaya, bahkan dengan hati mereka yang baru, terus bertanya tentang problem kejahatan. Tetapi ada begitu banyak alasan bagi kita untuk mengucap syukur bahwa kita tidak pernah bisa memandang kejahatan dengan nafsu yang sama dengan orang yang tidak percaya. Orang percaya secara sederhana memandang dunia   dengan nilai-nilai yang berbeda dari nilai-nilai mereka yang tidak percaya. Dan perubahan dalam nilai-nila itu mungkin merupakan perubahan terdekat yang dapat kita raih, pada poin ini yaitu dalam sejarah, untuk menuju kepada suatu teodise.

Share! jika renungan ini memberkatimu.