Instagram

Bagaimana Kerajaan Itu Datang

Kemudian kata perempuan itu kepada Elia: “Sekarang aku tahu, bahwa engkau abdi Allah dan firman TUHAN yang kauucapkan itu adalah benar.” [1 Raja 17:24]

Dalam cerita ini Elia pergi ke luar Israel, tanah umat Tuhan, dan membawa berkat Tuhan kepada orang-orang di negeri lain. Bagaimana Tuhan mengarahkan wanita di Sarfat untuk menyambut Elia tidak dijelaskan. Dia sudah menghormati Tuhan Israel, tapi dia tidak begitu yakin tentang nabi ini.

Wanita itu menyambut Elia sebagai orang asing dan berbagi makanan keluarga terakhirnya dengannya. Berkat luar biasa mengikuti keputusan tanpa pamrih ini. Namun apakah nabi akan menilai dia tidak layak?

Ketika putranya jatuh sakit dan meninggal, keraguannya muncul. Dia menuduh Elia membunuhnya sebagai hukuman atas dosa-dosanya. Hanya ketika Elia menjadi perantara untuknya, menutupi mayat putranya dengan tubuhnya sendiri, barulah dia diyakinkan akan ketulusan dan belas kasihnya. Dari perspektif Yahudi, Elia membuat dirinya kerabat dengan orang asing daripada menjaga dirinya sendiri secara seremonial “bersih” sebagai orang Ibrani. Kontaknya dengan mayat anak laki-laki itu membuatnya menjadi “najis” (lihat Bil 19:11). Tuhan, bagaimanapun, dapat menghidupkan kembali putra dan putri yang mati.

Kisah kasih karunia yang mengalir melalui hamba Tuhan yang tunawisma dan keluarga angkatnya ini bukan hanya catatan kecil. Sebagaimana Yesus sendiri buktikan kemudian, begitulah cara Kerajaan itu datang (lihat Matius 8: 5-13).

 

Share! jika renungan ini memberkatimu.