Instagram

Berdiam

Dallas Willard menyebutkan sikap berdiam dan solitude merupakan dua displin rohani yang paling radikal dalam kehidupan orang Kristen. Solitude adalah kegiatan menyendiri dari orang lain dan segala sesuatu untuk berfokus kepada Allah. Berdiam adalah kegiatan menangkan setiap suara didalam dan diluar diri untuk berfokus pada Allah. Hendry Nouwen berkata, “tanpa solitude hampir tidak mungkin menjalankan subuah kehidupan  rohani.

Ini mungkin merupakan displin rohani yang paling menentang dan yang paling jarang dilakukan oleh orang Kristen pada masa kini. Kita hidup dalam sebuah dunia yang bising dan penuh dengan distraksi. Kita umumnya takut akan keheningan. Penelitian mengatakan bahwa suatu kelompok pada umumnya hanya tahan berbeda dalam keadaan diam selama lima belas detik. Ibadah gereja kita umumnya menegaskan hal ini.

Ketika Allah menampakan diri pada Elisa setelah melarikan diri dari Izebel, depresi sehingga ingin bunuh diri. Dia berkata agar Elisa berdiri dan menantikan lewatnya kehadiran Tuhan. Allah tidak menampakkan diri dalam cara-cara yang biasanya di masa lalu. Allah tidak ada dalam angin (seperti ketika menampakkan diri kepada Ayub), gempa bumi (seperti gunung Sinai ketika sepuluh perintah diberikan), atau api (seperti semak apinya Musa). Allah akhirnya menampakkan diriNya kepada Elisa dalam “bunyi angin sepoi-sepoi baca (1 Raj. 19:12). Terjemahan  Allah datang dalam “suara yang hampir tak terdengar (KJV) tidak menangkap kata asli Ibraninya tetapi apa yang bisa dilakukan penerjemahnya? Bagaimana Anda mendengar keheningan?

Keheningan setelah kekacauan, bagi Elisa dan kita, dipenuhi dengan kehadiran Allah. Allah berbicara kepada Elisa dari keheningan itu, dan Dia juga berbicara kepada kita. Meskipun ini bukan tujuan dari ibadah harian, namun itu merupakan hasil alaminya.

 

Share! jika renungan ini memberkatimu.