Instagram

Berserah Diri

‘…Karena Engkau menyuruhnya, aku akan…’  ( Lukas 5:5)

Sampai kita menerima dan bekerjasama dengan hukum gravitasi, kita tidak dapat terbang.  Sampai kita menerima dan bekerjasama dengan hukum ekonomi, kita tidak akan berhasil dalam bisnis.  Apakah Anda dapat menangkap maksudnya?  Berserah diri kepada Allah bukanlah suatu kelemahan, itu adalah hikmat.  Hanya orang bodoh yang dapat menolak Allah, karena berserah diri kepada Allah akan selalu menjadi tujuan kita.  Di dalam penyerahan diri kepada Dia kita diberdayakan supaya dapat memenuhi panggilanNya dalam hidup kita.  Penyerahan diri ditunjukkan dengan ketundukan.  Ketundukan dapat terlihat dengan perkataan seperti ‘Ya Tuhan’ untuk semua yang Ia minta dari kita.  Apabila kita berkata ‘Tidak Tuhan’ merupakan suatu kontradiksi.  Bagaimana kita dapat memanggil Yesus sebagai ‘Tuhan’ dan menolak untuk tunduk kepadaNya? (Lukas 6:46).

Petrus menunjukkan ketundukan sejati ketika Yesus berkata kepadanya untuk mencoba lagi.  ‘…”Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.”  Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak…’ (Lukas 5:5-6).  Orang-orang yang berserah diri mentaati Allah bahkan ketika kita melihat apa yang Tuhan minta adalah sesuatu yang tidak masuk akal.  Abraham mengikuti Allah tanpa mengetahui kemana dia harus melangkah.  Hana menantikan waktu Allah tanpa mengetahui kapan ia akan melahirkan.  Maria menantikan mujizat tanpa mengetahui bagaimana hal tersebut dapat terjadi.  Yusuf mempercayai rencana Allah tanpa mengetahui mengapa situasinya dapat berubah sedemikian rupa.  Masing-masing dari mereka berserah diri sepenuhnya kepada Allah, dan mereka muncul sebagai orang-orang yang terkenal.  Mungkin kita bertanya, ‘Bagaimana saya dapat mengetahui bahwa saya sudah berserah sepenuhnya?’  Kita tahu bahwa kita telah berserah sepenuhnya adalah ketika kita menyerahkan diri kita kepada Allah untuk menyelesaikan semua persoalan kita dan bukan dengan cara memanipulasi orang lain, memaksakan agenda kita atau mengontrol situasi yang terjadi.  Kita tidak harus menjadi orang-orang yang mengambil alih kendali, kita hanya perlu berserah dan membiarkan Allah bekerja menurut jalanNya.

Share! jika renungan ini memberkatimu.