Instagram

Besar Kasih-Nya

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yohanes 3:16)

Kita berdosa karena memang itulah sifat alamiah kita. “Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.” (Roma 5:12).  Dalam Roma 6:23 menyatakan, “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” Pada dasarnya, dosa adalah pemberontakan terhadap Allah. Dosa memisahkan kita dari Allah, sang pencipta dan pemelihara kehidupan.

Kita diselamatkan Kristus, kita diselamatkan dari kematian rohani dan dihidupkan secara rohani. Paulus memberitahu para jemaat di Roma, “Karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” Walaupun kita diselamatkan dari hukuman dosa yang terakhir (perpisahan kekal dari Allah), kita tidak diluputkan dari akibat retaknya hubungan kita dengan Allah. Ketika kita berdosa, kita mengalami gejala-gejala kematian rohani. Kita merasa bersalah, hampa, bingung, atau terpisah dari Allah. Kita bertindak sebagai orang fasik, bukan sebagai orang benar. Dosa kita, meskipun sebagai orang percaya, menyakiti hati Allah dan mendukakan Roh-Nya (Efesus 4:30). Walaupun hubungan kita dengan-Nya tidak terputus bersih, dosa kita menghambat hubungan dengan-Nya.

Disisi lain, berbuat dosa merupakan pilihan yang kita ambil. Allah yang kudus dan sempurna tidak bisa hidup berdampingan dengan manusia berdosa dan itu membawa kita ke salib. Yesus menjalani kehidupan yang sempurna yang tidak pernah kita bisa jalani dan kemudian memikul semua dosa kita. Jadi sebenarnya Allah berkata, “Aku akan mengambil semua kejahatan dan kelalimanmu dan menanggungnya sendiri sehingga ketika Aku mati di kayu salib, semua itu sudah selesai, sekali untuk selama-lamanya.” Salib adalah tempat di mana Allah bertemu dengan setiap umat manusia dan satu-satunya tempat di mana belas kasihan dan keadilan Allah bertemu. Dia datang , Dia menanggung hukuman kita, dan kemudian Dia menyatakan saudara dan saya menjadi orang benar di dalam Dia. Amin.

 

*image by : http://www.newsbook.com.mt/artikli/2013/3/23/jithabbar-il-programm-liturgiku-tal-gimgha-mqaddsa.5015/

Share! jika renungan ini memberkatimu.