Instagram

Bisikan Lembut

Segera sesudah Elia mendengarnya, ia menyelubungi mukanya dengan jubahnya, lalu pergi ke luar dan berdiri di pintu gua itu. Maka datanglah suara kepadanya yang berbunyi: “Apakah kerjamu di sini, hai Elia?”.

_ 1 Raja-raja 19:13

Elia adalah abdi Allah, seorang nabi yang kuat dan dihormati. Doa-doanya telah menurunkan api di Gunung Karmel dan menunjukkan kepada seluruh Israel bahwa Tuhan adalah Allah. Elia telah melihat kuasa Tuhan dengan cara yang hanya sedikit manusia yang pernah melihatnya. Dia adalah seorang pendoa yang berjalan dengan Tuhan dan menaati Tuhan. Elia telah berbicara tentang Firman Tuhan dengan berani kepada raja dan penguasa.

Namun, seperti setiap orang lainnya, Elia bergumul dalam hubungannya dengan Tuhan. Dia menjadi putus asa saat dia lari dari Ratu Izebel. Dia mungkin berharap Tuhan melindunginya dengan cara yang ajaib. Tetapi Tuhan menunjukkan bahwa bahkan nabinya mungkin tidak mengharapkan itu. Meski begitu, Tuhan peduli dan memenuhi kebutuhan Elia.

Terkadang Tuhan berbicara kapan dan di mana kita tidak menduganya. Elia mungkin mengharapkan Tuhan dalam angin, gempa bumi, dan api, tetapi Tuhan tidak berada dalam pengalaman yang mendebarkan hati itu. Sebaliknya Tuhan berbicara dengan bisikan lembut, “Apa yang kamu lakukan di sini, Elia?” – hanya sebuah pertanyaan lembut yang memotong tulang Elia.

Tuhan adalah penuh dengan kejutan. Tetapi jika kita berharap mendengar bisikan lembut Tuhan, kita harus diam. Kita harus menenangkan hidup kita, suara kita, dan pikiran kita agar kita dapat mendengar. Seringkali ketidakmampuan kita untuk mendengar Tuhan bukanlah tentang kegagalan Tuhan untuk berbicara tetapi kegagalan kita untuk mendengarkan.

Apa yang Tuhan katakan kepada Anda hari ini?

Share! jika renungan ini memberkatimu.