Instagram

Damai Di Dalam Tuhan

Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?” Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali. (Matius 8:26)

Bila kita takut, paling sedikit yang dapat kita lakukan ialah berdoa kepada Tuhan. Akan tetapi, Tuhan berhak untuk berharap bahwa orang-orang yang menyebut nama-Nya menaruh keyakinan kepada-Nya. Allah mengharapkan anak-anak-Nya untuk sedemikian yakin kepada-Nya yang dapat dipercaya. Meskipun demikian, kepercayaan kita kepada Allah hanya sampai ke tahap tertentu, kemudian kita berpaling kembali pada doa bernada panik yang biasa dipanjatkan oleh orang-orang yang bahkan tidak mengenal Allah. Kita kehabisan akal dengan menunjukkan bahwa kita tidak menaruh sedikit pun keyakinan kepada-Nya atau kepada kekuasaan-Nya yang berdaulat di bumi. Bagi kita Dia tampaknya tertidur, dan kita tidak melihat apa pun kecuali gelombang raksasa yang ada di depan kita.

“…kamu yang kurang percaya!” Betapa menyengatnya rasa nyeri itu di sekujur diri mereka sementara mereka berpikir, “Kita telah meleset dari sasaran lagi!” Betapa nyerinya perasaan yang kita alami bila kita mendadak sadar bahwa kita sebenarnya dapat menerbitkan sukacita yang sempurna di hati Yesus dengan tetap percaya sepenuhnya kepada-Nya, apa pun yang sedang kita hadapi sekarang ini.

Ada waktunya ketika tidak ada badai atau krisis yang melanda hidup kita, dan kita berbuat sedapat-dapatnya sebagai manusia. Akan tetapi, pada masa krisislah kita segera menyingkapkan siapa sebenarnya yang kita andalkan. Jika kita telah belajar menyembah Allah dengan benar dan menaruh kepercayaan kita kepada-Nya, krisis itu akan menyingkapkan bahwa kita dapat sampai pada tahap keretakan, namun tanpa meretakkan keyakinan kita kepada Yesus.

Kita telah banyak bebicara banyak tentang pengudusan, tetapi apakah akibatnya dalam kehidupan kita? Itu akan terungkap dalam hidup kita sebagai keadaan tinggal dengan damai dalam Tuhan, yang berarti suatu kesatuan mutlak bersama Dia. Dan kesatuan ini akan menjadikan kita, bukan hanya tidak bercela di hadirat-Nya, melainkan juga sukacita yang mendalam bagi-Nya. Amin.

 

image by : https://3.bp.blogspot.com/-NK5MoBJQImY/WCJ0Yv_lfUI/AAAAAAAAA-0/RdzjVs6QvqQFkK8Nlpu7VhhCa-cPPWNEQCLcB/s1600/s2.jpg

Share! jika renungan ini memberkatimu.