Instagram

Firman Menjadi Daging

Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. – (Yohanes 1:14)

Injil memberikan laporan yang lengkap dan dapat dipercaya tentang kedatangan Yesus, tetapi mereka semua tidak mengulangi peristiwa yang sama. Dalam Matius dan Lukas kita belajar detail tentang kelahiran Yesus. Yohanes tidak menyebutkan kelahiran Yesus, tetapi ia menjelaskan maknanya yang dalam.

Secara dramatis, Yohanes menghubungkan Yesus dengan ciptaan dunia: “Pada mulanya adalah Firman.” Siapa Firman yang kekal ini? Seperti yang ditunjukkan oleh Injil Yohanes lainnya, Firman adalah satu-satunya Anak Allah. Tetapi dia tidak menciptakan dunia dan kemudian melangkah mundur, tetap menyendiri dari ciptaannya. Dia memasuki dunia yang telah dia buat, mengambil daging, dan menjadi seperti kita.

Sepenuhnya ilahi dan sepenuhnya manusia? Orang-orang Kristen telah merenungkan pertanyaan ini sejak masa-masa awal gereja. Kita tidak dapat menjelaskannya secara logis. Allah, yang tidak terikat oleh logika manusia, mengutus Putranya, yang menjadi manusia, untuk menyediakan Juruselamat yang kita butuhkan. Sepenuhnya ilahi dan sepenuhnya manusia (walaupun tanpa dosa), ia membuat kita benar dengan Allah dengan pengorbanannya di kayu salib.

Menelusuri ranting-ranting Pohon membawa kita ke Natal, di mana kita melihat, seperti Yusuf, Maria, dan para gembala lihat dulu, kemuliaan Anak Allah, yang menjadi seperti kita untuk menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita. Sekarang, itu kabar baik tentang sukacita yang luar biasa! Amin.

 

Share! jika renungan ini memberkatimu.