Instagram

Hendaklah Rohmu Menyala-nyala

Janganlah padamkan Roh, dan janganlah anggap rendah nubuat-nubuat. Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik. Jauhkanlah dirimu dari segala jenis kejahatan. Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita. (1 Tesalonika 5:19)

Suara Roh Allah itu selembut angin sepoi di musim panas – sedemikian lembutnya sehingga bila kita tidak hidup dalam persekutuan yang sempurna dengan Allah, maka kita takkan pernah mendengarnya. Kesadaran akan peringatan dan pengekangan yang diberi Roh tubuh dalam diri kita dengan cara-cara paling lembut dan mengagumkan. Jika kita tidak cukup peka untuk mengenali suara-Nya, maka kita akan memadamkannya dan hidup rohani kita akan rusak. Hanya orang yang percaya kepada Allah yang akan memperhatikannya.

Waspadalah dalam menyampaikan kesaksian pribadi, Anda senantiasa menoleh ke belakang dengan berkata, “Bertahun-tahu yang lalu, saya diselamatkan.” Jika Anda telah “siap membajak” dan sedang berjalan dalam terang, Anda tidak boleh menoleh ke belakang” – Masa lampau telah disisipkan ke dalam keajaiban masa kini dalam persekutuan dan persatuan dengan Allah (Lukas 9:62 dan 1 Yoh. 1:6-7). Waspadalah penolakan untuk “hidup dalam terang” dengan mengenang pengalaman masa lalu Anda. Bila Roh memberi kita kesadaran akan pengekangan itu, berhentilah dan bereskanlah segala sesuatu, atau kalau tidak, kita akan terus memadamkan dan mendukakan Dia.

Misalnya Allah membawa kita pada suatu krisis dan kita menanggungnya tetapi tidak selengkapnya, Dia akan merancang krisis itu lagi, tetapi kali ini sebagian dari intensitasnya akan hilang. Karena sudah tidak patuh, pemahaman kita akan semakin kurang dan penghinaan yang diterima semakin banyak. Jika kita terus-menerus mendukakan Roh-Nya, akan datang waktunya saat krisis itu tidak dapat diulangi, karena kita telah sepenuhnya memadamkan Dia. Akan tetapi, jika kita mau melangkah terus melalui krisis itu, kehidupan kita akan menjadi kidung pujian bagi Allah. Jangan terlibat dengan apa pun yang terus menyakiti Allah. Agar kita bebas dari hal itu, Allah harus dipersilakan untuk merusaknya.

 

Share! jika renungan ini memberkatimu.