Instagram

Iman Ditambah Perbuatan

Prinsip yang dipetanyakan di sini adalah keselamatan oleh iman itu sendiri. Ini adalah suatu konflik antara iman ditambah sunat atau iman tanpa sunat. Ini adalah konflik antara hukum ritual dengan hukum spiritual, dan konflik antara daging dan roh. Situasi ini menimbulkan banyak perselisihan karena mencoba membaurkan kasih karunia dengan hukum Taurat. Paulus melihat seseriusan dalam usaha menghancurkan kemurnian tujuan Allah mengirim Yesus ke kayu salib. Ada perselisihan yang kuat, dan kelihatan mungkin ada suatu pemberontakan dalam gereja.

Perhatikan bagaimana Roh Kudus membawa kesatuan dalam gereja. Pencurahan Roh Kudus merubah arah gereja dan menghancurkan tembok-tembok keadilan.

Orang-orang Samaria, yang dianggap orang Yahudi sebagai orang rendah, menerima pencurahan Roh Kudus. Orang-orang Yahudi memandang bangsa-bangsa lain sebagai anjing. Bila iblis dapat membuat orang-orang Kristen berselisih diantara mereka sendiri, maka mereka tidak akan memiliki energy untuk menjangkau dunia bagi Kristus. Ini taktik yang paling disenangi si musuh, dan taktik ini masih digunakan sampai hari ini dalam gereja Kristen.

Gereja Antiokhia akhirnya memutuskan bahwa masalah itu akan diselesaikan di Yerusalem oleh Para Rasul dan tetua. Paulus dan Barnabas pergi ke Yerusalem dan menyatakan perkara-perkara ajaib yang telah Allah lakukan di antara bangsa-bangsa lain atau bangsa yang tak bersunat.

Maka diamlah seluruh umat itu, lalu mereka mendengarkan Paulus dan Bernabas menceritakan segala tanda dan mujizat yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka di tengah-tengah bangsa-bangsa lain (Kis 14:12).

Bangsa-bangsa lain telah diselamatkan tanpa ritual sunat, para guru Yahudi mengajarkan bahwa bangsa-bangsa lain harus disunat agar dapat diselamatkan adalah orang-orang Farisi yang baru lahir baru. Mereka mempercayai Yesus sebagai Mesias, tapi mereka bagitu kaku. Mereka telah melewatkan jiwa Hukum Taurat:

Bila Anda melihat serangan yang coba Setan luncurkan, Anda dapat melihat bahwa Gereja sebenarnya dapat mati tepat di saat itu. Bila mereka telah membuat keputusan bahwa semua bangsa lain haus disunat dan harus mematuhi hukum Taurat Musa, itu bisa berakibat akhir dari hidup gereja. Gereja akan menjadi kelompok kecil yang terdiri dari orang-orang percaya Yahudi.

Ketika Paulus dan Bernabas tiba di Yerusalem, saya yakin merekka memandang dengan perasaan ragu, walaupun Paulus pernah ke sana sebelumnya (ini adalah kunjungan yang ketiga ke Yerusalem).  Tentunya Paulus memahami orang-orang Farisi karena dia dulu juga orang Farisi. Oran-orang farisi. Orang-orang Farisi percaya pada kebangkitan, mungkin tidak terlalu sulit bagi mereka untuk mempercayai kebangkitan Yesus. Orang-orang saduki tidak percaya pada kebangkitan Yesus. Orang-orang saduki tidak percaya pada kebangkitan appaun, malah lebih sulit bagi mereka untuk mejadi orang percaya, tetapi orang-orang Farisi yang telah bertobat namapknya tetap kaku dalam hati mereka dan menjadi sekte Yahudi dalam gereja Kristen.

Share! jika renungan ini memberkatimu.