Instagram

Jangan Menjelekkan Orang Lain

Siapa menghina sesamanya, tidak berakal budi, tetapi orang yang pandai, berdiam diri. (Amsal 11:12)
Dalam kehidupan ini seringkali kita menjumpai orang-orang yang berkompetisi, artinya berlomba-lomba menjadi yang terbaik. Tentu saja hal ini tidaklah salah. Namun seringkali kita menemukan dalam kompetisi itu, saling menjelek-jelekkan kompetitornya untuk mencapai suatu hasil atau prestasi.
Masih segar dalam ingatan kita saat terjadi kompetisi Pilkada DKI Jakarta 2017, karena tidak ada bahan atau prestasi yang dicapai untuk bisa menarik perhatian publik. Salah satu kompetitor berusaha menarik perhatian dengan cara menjelek-jelekkan lawannya secara personal dengan isu-isu yang sensitif. Cara menjelek-jelekkan secara berlebihan dan tidak rasional ini justru menjadi bumerang. Lawan yang dijelek-jelekkan mendapat simpati, dukungan, rasa hormat lebih banyak dari publik, walaupun itu kalah. Baginya itu tidak penting, yang penting adalah dipercaya oleh publik.
Firman Tuhan sudah memberikan pedoman bagi kita, jelas sekali, yaitu ” Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan” (Lukas 14:11). Jadi, jika kita menjelekkan orang lain sebenarnya kita sedang berusaha meninggikan diri. Dan pada akhirnya kita akan kalah. Gunakanlah mulut kita untuk memuji Tuhan dan membangun/menguatkan orang lain. Karena orang yang rendah hati tidak mudah menjelekkan orang lain, tetapi mudah mengakui kesalahannya sendiri.
*image by: http://www.creonline.com/blog/wp-content/uploads/mouth-taped-shut.jpg

Share! jika renungan ini memberkatimu.