Instagram

Jangan Terbur-buru

Kadang kala tuntunan Tuhan kelihatannya datang dan tidak lama setelah diminta (misalnya Kejadian 24), tetapi sering kali tuntutan itu membutuhkan waktu agak lama; kadangkala berbulan-bulan, atau bahkan tahunan. Kita mungkin merasakan bahwa Tuhan akan melakukan sesuatu didalam kehidupan kita, tetapi kita harus menunggu waktu yang cukup lama agar peristiwa itu terjadi. Pada keadaan itu kita harus sabar, seperti halnya Abaraham yang ‘menantikan dengan sabar… memperoleh apa yang dijanjikan kepadanya (Ibr 6:15). Selagi menunggu, dia dicobai pada satu titik  untuk berusaha memenuhi janji Tuhan melalui usahanya sendiri dengan hasil yang membawa bencana (lihat kejadian 16, 21).

Kadangkala kita mendengar Tuhan dengan benar dan gagal memahami waktuNya. Tuhan berbicara kepada Yusuf di dalam sebuah mimpi mengenai apa yang akan terjadi dengannya dan keluarganya. Dia mungkin mengharapakan hal itu segera terpenuhi, tetapi dia harus menunggu selama bertahun-tahun. Tentu saja, ketika dia berada di Penjara pastilah sangat sulit baginya untuk mempercayai bahwa mimpinya akan pernah menjadi kenyatan. Namun 13 tahun setelah mimpi itu, dia melihat penggenapan dari Tuhan. Penantian adalah bagian dari persiapan.

Didalam wilayah tuntunan ini, kita semua membuat kesalahan. Kadang kala, seperti halnya Abraham, kita berusaha menggenapi rencana Tuhan dengan metode kita yang salah. Sperti Yusuf, kita salah menduga waktu-waktu Tuhan. Kadang kala kita merasa  bahwa kita telah membuat begitu banyak kekacauan di dalam kehidupan kita sebelum kita menyerahkan kehidupan kita kepada Kristus sehingga Tuhan tidak dapat melakukan apa pun untuk menolong kita. Akan tetapi, Allah lebih besar daripada itu. Dia mampu, “memulihkan kepadamu tahun-tahun yang hasilnya dimakan habis oleh belalang pidana” (Yoh 2:25). Dia mampu untuk membuat sesuatu yang baik dari apa pun yang tertinggi di dalam kehidupan kita- entahkah itu dalam jangka pendek atau jangka panjang-jika kita menyerahkan apa yang kita punya kepadaNya dan bekerja sama dengan Roh-Nya.

Paulus menulis bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah” (Roma 8:28). Ketika kita dengan terbata-bata memainkan peran kita-mencari kehendakNya di dalam hidup kita dengan membaca (perintah Kitab Suci), mendengar (dorongan Roh Kudus), berpikir (akal sehat), berbicara (menasehati) “ dalam segala sesuatu mendatangkan kebaikan”. Dia membuat irama “PLINK..PLONK.. PLONK..” kita dan mengubahnya menjadi sesuatu yang indah dalam hidup kita.

Tetap Andalkan dan libatkan Tuhan dalam segala hal.

Share! jika renungan ini memberkatimu.