Instagram

Keilahian Yang Sempurna

Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya. (Roma 6:5)

Kebangkitan Bersama. Bukti bahwa saya telah mengalami penyaliban dengan Yesus adalah bahwa saya mempunyai keserupaan dengan Dia. Roh Yesus masuk dan membentuk kembali hidup pribadi saya di hadapan Allah. Kebangkitan Yesus telah memberi Dia wewenang untuk memberi kehidupan Allah kepada kita, dan pengalaman hidup kita sekarang harus dibangun di atas dasar kehidupan-Nya. Kita dapat memiliki hidup kebangkitan Yesus sekarang ini, dan hal itu akan terlihat dengan sendirinya melalui kesucian.

Gagasan yang terbentang di seluruh tulisan Paulus adalah bahwa sesudah kita dipersatukan dengan Yesus dalam kematian-Nya, hidup kebangkitan Yesus menembus ke dalam setiap bagian dari sifat manusia kita. Dibutuhkan kemahakuasaan Allah – keilahian-Nya yang sempurna dan berhasil guna – untuk menjalankan kehidupan Putra Allah dalam tubuh manusia. Roh Kudus tidak dapat diterima sebagai seorang tamu yang tinggal dalam sebuah kamar saja di rumah – Dia mengisi dan menguasai seluruh rumah; dan sekali saya memutuskan bahwa “manusia lama” saya (yaitu dosa saya) harus disatukan dengan kematian Yesus, maka Roh Kudus mengisi dan menguasai kita. Dia mengambil alih pimpinan dalam segala sesuatu. Bagian kita adalah berjalan dalam terang dan mematuhi semua yang dinyatakan-Nya kepada kita. Sekali kita mengambil keputusan penting tentang dosa itu, maka mudahlah untuk memandang bahwa kita sesungguhnya “mati terhadap dosa”, karena kita menemukan kehidupan Yesus di dalam diri kita sepanjang waktu (Roma 6:11). Sama seperti hanya ada satu jenis kemanusiaan,  maka hanya ada satu jenis kekudusan Yesus. Dan kekudusan-Nyalah yang telah diberikan kepada kita. Allah menaruh kekudusan Putra-Nya ke dalam diri kita, dan kita masuk dalam sebuah kehidupan rohani yang baru. Amin.

 

 

 

Share! jika renungan ini memberkatimu.