Instagram

Kekuasaan Yang Tidak Rasional

Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya: “Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya aku pun datang menyembah Dia.” [Matius 2: 8]

Pemandangan kelahiran Yesus yang tenang yang kita asosiasikan dengan musim Natal dapat mengalihkan kita untuk berpikir bahwa kedatangan Yesus dapat direduksi menjadi cerita kuno tentang kelahiran istimewa. Gambar malaikat, gembala, dan palungan bisa menjadi sangat indah di benak kita. Tetapi Yesus datang untuk mematahkan cengkeraman dosa di dunia, dan itu adalah deklarasi perang.

Ketika Herodes mendengar bahwa raja baru mungkin tinggal di negerinya, dia mengambil langkah drastis untuk melindungi kekuasaannya. Dengan sifat tidak berperasaan, dia bertujuan untuk menghancurkan anak yang berani mengancam kekuasaannya ini. Herodes ingin mengirimkan pesan yang jelas bahwa posisinya tidak boleh diganggu gugat.

Mengapa Herodes begitu tidak rasional? Apakah dia tidak menyadari bahwa ini hanyalah seorang anak kecil? Apakah nafsu akan kekuasaan membuatnya begitu delusi sehingga dia akan membunuh anak-anak yang tidak bersalah? Tindakannya tidak bisa dipertahankan.

Tetapi Herodes tidak meremehkan Yesus. Raja yang baru lahir ini bisa (dan akan) mengubah segalanya.

Jika kita berpikir tentang Yesus sebagai Juruselamat yang mengasihi kita dan menyelamatkan kita, tetapi kita tidak menyadari bahwa Dia memanggil kita ke cara hidup yang baru, maka kita mungkin tidak memahami apa yang dipahami Herodes. Yesus Kristus datang untuk mengklaim kembali ciptaan Tuhan. Ketika dia memanggil kita untuk menjadi pengikutnya, kita harus rela melepaskan keinginan egois kita dan mengubah prioritas kita untuk melakukan kehendaknya.

Share! jika renungan ini memberkatimu.