Instagram

Kunjungan Tuhan Yang Mengejutkan

Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan. (Matius 12:40)

Kebutuhan terbesar seorang Kristen adalah kesiapan menghadapi Yesus pada setiap kesempatan. Ini tidaklah mudah, tapi apapun pengalaman yang telah kita lalui kita harus siap sedia dalam segala kewaspadaan. Perjuangan ini bukanlah melawan dosa, kesulitan atau situasi, melainkan melawan kesibukan dalam pekerjaan kita kepada Yesus, sehingga kita tidak siap menghadapi Yesus pada setiap kesempatan. Karena kebutuhan terbesar kita bukanlah menghadapi kepercayaan atau ajaran kita, atau bahkan soal berguna atau tidaknya kita bagi Dia, melainkan untuk menghadap Dia.

Yesus jarang datang di tempat kita mengharapkan-Nya; Dia muncul di tempat yang kita tidak sangka-sangka, dan selalu dalam situasi yang paling tidak masuk akal. Satu-satunya cara seorang hamba dapat tetap benar kepada Allah adalah dengan siap menerima kunjungan yang mengejutkan dari Tuhan. Kesiapan ini tidak akan terujud dengan pelayanan di gereja, tetapi melalui kenyataan rohani yang kuat, sambil mengharapkan Yesus Kristus pada setiap kesempatan. Pengharapan ini akan memberi hidup kita suatu sikap pengaguman yang diinginkan-Nya dari kita. Jika kita siap untuk kedatangan Yesus Kristus, kita harus berhenti menggunakan agama seolah-olah itu merupakan suatu gaya hidup yang agung – kita harus bersikap nyata secara rohani.

Jika Anda menghindari imbauan pemikiran keagamaan dari dunia masa kini dan sebagai gantinya Anda mengarahkan “mata yang tertuju kepada Yesus” (Ibrani 12:2), menetapkan hati pada kehendak-Nya dan memikirkan pikiran-Nya, maka Anda akan dianggap tidak praktis dan seorang pelamun. Akan tetapi, bila Dia tiba-tiba muncul di tengah-tengah kesibukan kerja kita, kita akan menjadi satu-satunya orang yang siap menyambut Dia. Anda jangan mempercayai seorang pun, bahkan harus  mengabaikan orang yang terkudus di bumi jika dia merintangi padangan Anda pada Yesus Kristus.

 

*image by: http://gbisuropatimalang.com/blog-item-32/ditinggalkan.html

Share! jika renungan ini memberkatimu.