Instagram

Memberi Dan Menerima Pengampunan

‘…Hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain… saling mengampuni’  Efesus 4:32

Seorang konselor menulis, ‘Kita semua pernah terluka.  Siapa yang melukai kita?  Mereka yang kita kasihi dan mereka yang mengasihi kita.  Ketika kita merasa tertolak, ditinggalkan, dilecehkan, dimanipulasi atau ditindas, biasanya dilakukan oleh orang-orang yang dekat dengan kita: orang tua kita, teman-teman kita, pasangan pernikahan kita, anak-anak kita, guru-guru kita, bahkan gembala kita.

Inilah yang membuat pengampunan menjadi begitu sulit.  Hati kita-lah yang terluka!  Kita berteriak, “Kamu, yang saya harapkan akan menolong saya, telah mengecewakan saya.  Bagaimana saya dapat mengampunimu untuk hal tersebut?”  Meskipun pengampunan terlihat mustahil untuk dilakukan, Allah yang hidup di dalam kita akan memberikan anugerah untuk mengatasi rasa sakit tersebut dan berkata, “Dalam nama Kristus, saya mengampuni engkau.”  Tetapi ingat, pengampunan memiliki dua sisi: memberi dan menerima.  Meskipun pada pertama kalinya memberi terlihat lebih sulit, seringkali kita tidak mampu memberi pengampunan karena kita sendiri belum menerima pengampunan sepenuhnya.  Hanya orang-orang yang telah mengecap sukacita dari pengampunan yang mampu menemukan motivasi terdalam untuk memberi pengampunan.

Mengapa menerima pengampunan terasa begitu sulit?  Karena sulit untuk menyadari bahwa tanpa pengampunan saya masih terpengaruh dengan apa yang terjadi di antara kita.  Saya perlu engkau untuk melepaskan saya dan membuat saya utuh kembali.  Hal itu membutuhkan tidak hanya pengakuan bahwa kita telah terluka, tetapi juga kerendahan hati untuk mengakui ketergantungan kita kepada semua orang yang telah melukai kita.  Meskipun demikian, hanya ketika kita mampu untuk menerima pengampunan, saat itulah kita dapat menyalurkannya kepada orang lain.’  Itulah sebabnya mengapa Firman Tuhan berkata, ‘Segala kepahitan… hendaklah dibuang dari antara kamu…hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.’

 

*image by: http://refreshedmag.com/forgiveness-the-power-of-a-single-word/#.W7RKjRBoQdU

Share! jika renungan ini memberkatimu.