Instagram

Menjadi Sahabat Allah (2)

Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.  ( Yohanes 15:15)

 

Dalam bukunya The Practice of the Presence of God, seorang biarawan dari Perancis bernama Brother Lawrence mengusulkan agar kita berdoa dengan model perbincangan singkat sepanjang hari ketimbang doa yang panjang dan kompleks.  Untuk menjaga fokus kita dan menghindari pikiran yang bercabang, ia menulis, ‘Saya tidak menyarankan kepada Anda untuk memakai tingkat bahasa yang tinggi dalam berdoa, mengingat percakapan yang panjang sering menjadi peluang terjadinya pikiran yang bercabang.’  Benar-benar masukan yang berharga!  Dalam masa yang penuh dengan penyimpangan karena kurangnya perhatian (attention deficit disorder / ADD) pesan yang berusia ratusan tahun untuk membuat doa menjadi ‘sederhana’ masih tetap berlaku.  Paulus menulis, ‘…Tetaplah berdoa…’ (1 Tesalonika 5:17).  Anda mungkin bertanya ‘Tetapi bagaimana saya melakukannya?’  Satu cara adalah dengan menggunakan ‘doa nafas’, seperti yang dilakukan banyak orang-orang kudus dan penulis-penulis di masa-masa lalu.  Anda memilih sebuah kalimat sederhana yang dapat diulangi dalam satu nafas: ‘Tuhan, Engkau di dalamku’; ‘Aku bergantung kepadaMu’; ‘Aku ingin lebih mengenalMu’; ‘Tolong aku untuk lebih mempercayaiMu’.  Anda juga dapat memakai kalimat-kalimat pendek dari Firman Tuhan: ‘Bagiku hidup adalah Kristus’; ‘Engkau tidak akan meninggalkanku’; ‘Engkau akan mencukupi keperluanku’.  Ulangi terus sampai kalimat tersebut berakar dalam hati Anda dan dapat terlihat dari sikap dan tindakan Anda.  Ini adalah sebuah keahlian, suatu kebiasaan yang Anda kembangkan.  Seperti para pemusik berlatih setiap hari untuk dapat bermain musik dengan baik, Anda dapat mendisiplin diri Anda untuk memikirkan Allah setiap saat dalam kehidupan Anda.  Anda dapat berkata, ‘Tetapi seringkali saya tidak dapat merasakan kehadiran Allah.’  Apabila Anda mencari suatu emosi, Anda akan kehilangan inti doa.  Tujuan Anda bukanlah pada perasaan, tetapi kepada suatu kesadaran yang terus menerus bahwa Allah selalu bersama Anda!

 

*image by : http://www.sobrerelacionamento.com.br/como-escolher-o-seu-melhor-amigo/

 

Share! jika renungan ini memberkatimu.