Instagram

Menyembah Tuhan

Apa yang akan kita lakukan dalam kekekalan? Kita tidak akan melakukan penginjilan, karena kita hanya akan berada di antara umat yang telah ditebus. Kita tidak akan memuridkan karena semua yang ditebus telah menjadi sempurna serupa Kristus. Bahkan, setiap aktivitas Kristiani dalam hidup ini akan selesai kecuali satu, yaitu penyembahan, ketika Anda membaca kitab Wahyu dan melihat berbagai adegan di surga, ada satu hal yang jelas. Penyembahan terjadi terus-menerus. Jadi, jika kita ingin bertumbuh menuju kedewasaan rohani, kita perlu belajar menyembah dalam hidup ini. Kita harus belajar menyembah dalam hidup ini. Kita harus belajar melakukanya dalam ketidaksempurnaan saat ini apa yang akan kita lakukan secara sempurna dalam kekekalan.

Apa itu penyembahan? Dalam kitab suci, kata penyembahan digunakan untuk menunjukkan baik keseluruhan cara hidup maupun suatu aktivitas tertentu. Ketika kitab Yunus berkata,“ Aku seorang Ibrani; aku takut (menyembah) akan Tuhan, Allah yang empunya langit, yang telah menjadikan lautan dan daratan” (Yun 1:9), ia berbicara tentang keseluruhan gaya hidupnya. Sebaiknya, dalam Mazmur 100:2 “Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapanNya dengan sorak-sorai.! Disini sang pemazmur berbicara tentang sebuah aktivitas spesifik memuji Allah. Dalam pengertian inilah biasanya kita menggunakan kata penyembahan saat ini.

Kedua, konsep penyembahan – yang luas, serta yang sempit dan spesifik – menunjukkan dua cara kita memuliakan Allah, kita memuliakan Allah dengan menaikkan bagiNya kehormatan dan pengagungan yang layak diterimanNya – konsep yang sempit dari penyembahan. Kita juga memuliakan Allah dengan merefleksikan kemuliaanNya kepada orang lain – penyembahan dengan konsep yang lebih luas dan merupakan gaya hidup kita sebagi orang percaya.

Tuhan Yesus Memberkati!

Share! jika renungan ini memberkatimu.