Instagram

Merendahkan Diri

Dengan mengambil rupa dengan seorang hamba, Kristus mengosongkan diriNya. Tidak  membuang atau meninggalkan sifat ilahinya, kodrat ilahi dan rupa Allah.  Tetapi Ia mengosogkan diriNya dengan mengambil sesuatu  untuk dirinya, yaitu suatu cara keberadaan yang baru, sifat atau rupa Allah dengan demikian Ia tetap Tuhan dan penguasa alam semesta, namu Ia juga menerima sifat sebagai hamba-Miller.

Flp 2:5-8 “Melainkan telah mengosongkan dirinya sendiri,  dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan  manusia.

Yesus datang kedunia dengan tujuan menyelamatkan manusia yang berdosa.  Dalam dunia, Yesus mengosongkan dirinya yang berarti membatasi ke-AllahNya. Dalam keadaan sebagai manusia Dia merendahkan dirinya dan menjadi hamba. Kata hamba dalam bahsa Yunani yaitu dulos berarti budak.  Dia tidak sama seperti orang-orang farisi yang mengajar di rumah ibadat, serta taat akan hukum taurat serta memiliki motivasi yang keliru. Mereka ingin dihormati serta menjadi orang yang gila hormat haus akan pujian.

Kita sebagai orang percaya senantiasa menjadi orang yang melakukan firman Tuhan serta hidup dengan rendah hati.  Kerendahan hati Yesus semestinya menjadi gaya hidup kita sebagai orang percaya.

Makna merendahkan diri yaitu bahwa kita bukan siapa-siapa dihadapan Tuhan, justru kita memberikan segala kemuliaan kepada Tuhan. Merendahkan diri berarti menyadari sepenuhnya bahwa segala sesuatu yang kita punya adalah anugerah Tuhan. Merendahkan diri berarti menyadari setiap perjalanan  hidup kita ditentukan oleh Tuhan.  Dengan demikian bahwa Hanya Tuhan yang kita muliakan dalam setiap musim kehidupan kita.

Kehidupan yang kita jalani saat ini mestinya tidak untuk kepentingan pribadi kita, serta mencari pengakuan orang lain bahwa kita hebat dalam segala hal. Firman Tuhan mengajarkan kita untuk hidup didalam kasih karunia Tuhan, yaitu rendah hati dan tidak mencari pujian semata tetapi untuk kemuliaan nama Tuhan Yesus.

Tuhan Yesus Memberkati!

Share! jika renungan ini memberkatimu.