Instagram

Panggilan Allah

Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: “Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?” Maka sahutku: “Ini aku, utuslah aku!” (Yesaya 6:8)

Allah tidak memandang langsung kepada Yesaya – Yesaya mendengar suara Allah berkata, “…siapakah yang mau pergi untuk Aku?” Panggilan Allah tidak tertuju hanya kepada sedikit orang pilihan melainkan kepada setiap orang. Apakah saya mendengar panggilan Allah atau tidak, tergantung pada pendengaran kita dan pendengaran kita sesungguhnya tergantung pada sikap rohani kita. “Banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang dipilih” (Matius 22:14). Maksudnya, hanya sedikit yang membuktikan bahwa mereka adalah orang pilihan. Orang pilihan adalah mereka yang telah menjalin hubungan dengan Allah melalui Yesus Kristus dan keadaan rohani mereka telah diubah serta telinga mereka telah dibuka. Kemudian mereka mendengar “suara Tuhan” yang terus-menerus bertanya, “…siapakah yang mau pergi untuk Aku?” Namun Allah tidak menyisihkan seseorang secara terpisah lalu berkata, “Nah, engkaulah yang pergi.” Dia tidak memaksakan kehendak-Nya kepada Yesaya. Yesaya berada di hadirat Allah, dan dia mendengar suara panggilan itu. Tanggapannya, yang dicetuskan dengan penuh kerelaan, hanya berbunyi, “Inilah aku, utuslah aku!”

Singkirkan pendapat dari pikiran Anda yang mengharapkan Allah datang memaksa Anda atau memohon kepada Anda. Ketika Tuhan memanggil para murid-Nya, Dia melakukannya tanpa tekanan dari pihak luar. Panggilan-Nya “Ikutilah Aku” yang tenang namun bersemangat, diucapkan kepada mereka yang indranya peka untuk menerima (Matius 4:19). Jika kita mengizinkan Roh Kudus mempertemukan kita langsung kepada Allah, maka kita juga akan mendengar suara yang didengar oleh Yesaya – “suara Tuhan”. Dengan penuh kebebasan kita juga akan berkata, “Inilah aku, utuslah aku!” Amin.

 

*image by : http://www.gracedepth.com/3-pilihan-respon-terhadap-panggilan-tuhan/

Share! jika renungan ini memberkatimu.