Instagram

Persahabatan dengan Dunia adalah Permusuhan dengan Allah

Mementingkan Allah tidak harus berarti sibuk dalam pekerjaan gereja. Mementingkan Allah berarti menghabiskan cukup waktu di hadapan Allah untuk mempelajari prioritas yang dimilikiNya-Peter H. Davids

Yakobus 4:4 “Hai kamu orang-orang yang tidak setia! Tidak kah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi berangsiapa hendak menjadi sahabat dengan dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

Bagaimana rasanya disebut sebagai orang yang tidak setia oleh pemimpin gereja Anda di muka umum? Yakobus suka mengucapkan perkataan-perkataan yang sangat tajam dan ucapannya dalam kitab Yakbus 4:4 merupakan salah satunya. Tampaknya ia bukan saja menghina para pembacanya, tetapi juga berargumentasi bahwa seseorang tidak mungkin mengasihi Allah dan sekaligus. Bahasa yang digunakan Yakobus secara harafiah kepada pembaca “orang-orang yang tidak setia”. Hal ini tidak berarti menunjukkan perkataan kepada para wanita, tetapi ia ingin kita melihat bahwa ia ingin meminjam bahasa PL. PL menggambarkan Israel sebagai mempelai perempuan Allah yang ingin memiliki “kekasaih-kekasih” lain, dan mendapatkan rasa aman dengan menyembah dewa-dewa lain dan kuasa kegelapan. (Yes 1:21).

Orang-orang Kristen yang dimaksudkan oleh Yakobus ingin berhasil dengan  dan mendapatkan kedudukan dalam masyarakat, tetapi bersamaan mereka adalah pengikut Yesus. Hal ini serupa dengan apa yang dilakkan bangsa Israel, yaitu mencoba melayani Yahweh sekaligus Ball. Israel khususnya, kerajaan Yahuda, tidak pernah memiliki pemikiran untuk berhenti menyembah Yahweh.

Hal inilah yang sering terjadi bagi orang” Kristen, kita  dikatakan Kristen karena mengikuti ibadah setiap minggu dan ikut serta dalam kegiatan gereja. Tetapi kekeristenan yang sejati dalah hidup untuk memuliakan dan menikmati Allah, yang berarti percaya Yesus dengan sunggu-sungguh serta melakukan yang terbaik serta meneladani Yesus. Bukan hanya Kristen KTP tetapi lebih mengasihi yang lain, termasuk harta, kedudukan atau hal lainnya. Tetapi bagaimana hidup kita dengan sungguh menyembah Tuhan dengan segenap kehidupan kita. Setia dalam hal apaun, tidak menyalahkan dan tidak kecewa dengan setiap situasi yang Tuhan ijinkan terjadi dalam kehidupan kita.

Share! jika renungan ini memberkatimu.