Instagram

Pertobatan Yang Terus-Menerus

Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.(Matius 18:3)

Kata-kata Tuhan ini mengacu pada pertobatan awal kita, namun kita harus terus-menerus berpaling kepada Tuhan seperti anak-anak, terus-menerus bertobat setiap hari dalam kehidupan kita. Bila kita bersandar kepada kemampuan kita sendiri dan bukan kemampuan Allah, kita menghasilakn konsekuensi-konsekuensi yang untuknya Allah akan menuntut tanggung jawab kita. Ketika Allah melalui kuasa-Nya membawa kita masuk ke dalam suatu situasi baru, kita harus segera memastikan bahwa hidup lahiriah kita tunduk pada yang rohani, taat pada perintah Roh Allah. Hanya karena kita telah menanggapi dengan pantas di masa lalu tidaklah menjamin kalau kita akan berlaku sama lagi. Tanggapan dari hidup lahiriah terhadap kerohanian haruslah berupa pertobatan yang terus-menerus, tetapi disinilah kita sering menolak untuk menjadi taat. Tidak peduli bagaimana situasi kita, Roh Allah tetap tidak berubah dan Penebusan-Nya tetap sama. Namun kita harus “,mengenakan manusia baru…” (Efesus 4:24). Allah meminta pertanggungjawaban kita setiap kali kita menolak untuk bertobat, dan Dia melihat penolakan kita sebagai suatu ketidaktaatan. Kehidupan lahiriah kita tidak boleh memerintah-Allahlah yang harus memerintah dalam diri kita.

Dengan menolak untuk bertobat secara terus-menerus berarti menaruh batu sandungan bagi pertumbuhan rohani kita. Ada bagian-bagian dari kehendak dalam hidup kita di mana kesombongan kita melontarkan penghinaan terhadap tahta Allah dan berkata, “Saya tidak mau berserah.” Kita mendewakan kebebasan dan kehendak kita dan keliru menyebut semua itu. Apa yang Allah pandang sebagai kelemahan, kita namakan kekuatan. Banyak segi kehidupan kita yang belum diserahkan kepada Allah, dan hal ini hanya dapat dilakukan dengan cara bertobat secara terus-menerus. Secara perlahan-lahan tetapi pasti, kita dapat menyatakan bahwa seluruh hidup kita bagi Roh Allah. Amin.

Share! jika renungan ini memberkatimu.