Instagram

Bersukacita Tag

Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!  _Filipi 4:4 Terkadang keadaan memicu kecemasan kita, tetapi di lain waktu itu adalah kekacauan batin yang kita geluti. Terlepas dari sumbernya, kecemasan kita bukanlah tandingan kedamaian Allah, “yang melampaui segala akal” (Flp. 4:7).

Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.Dan semuanya ini kami tuliskan kepada

Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. (Filipi 4:

"Kepadaku, yang paling hina di antara segala orang kudus, telah dianugerahkan kasih karunia ini…"(Efesus 3: 8) Suatu hari orang-orang Farisi menangkap seorang wanita dalam perzinahan. Hukum Musa jelas; dia harus dirajam. Dan orang-orang Farisi siap untuk melakukannya. Wanita ini mungkin berpikir

‘Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!' Filipi 4: 4 Cheryl terus-menerus mengeluh bahwa dia tidak menghasilkan cukup uang, tidak mampu membeli barang-barang yang dia inginkan, dan karena itu tidak akan berarti apa-apa. Penasihatnya berkata, "Kamu membuang energi untuk mengeluh,

Dan dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar (Kolose 1:11). Seringkali orang Kristen tidak sabar dalam menghadapi tantangan, karena tergesa-gesa, malah membuat masalah semakin rumit. Segala sesuatu yang kita alami, seperti masalah, tantangan,

Karena itu aku suka mengorbankan milikku, bahkan mengorbankan diriku untuk kamu. Jadi jika aku sangat mengasihi kamu, masakan aku semakin kurang dikasihi? (2 Korintus 12:15) Pada saat "kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus" (Roma 5:5), dengan