“Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?. .” — Matius 18:21 Setiap kali kita membaca perumpamaan Yesus tentang hamba yang tak mau mengampuni, darah kita mulai mendidih. Dan kita berpikir, “Betapa
Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan.' (Galatia 6:1) Terkadang ketika kita jatuh kita bisa
"Maukah engkau sembuh?" (Yohanes 5: 6) Yesus mengajukan pertanyaan yang tidak biasa kepada seorang yang sakit, “Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?"
‘Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.’ (Efesus 4:32) Bertahun-tahun setelah pengalamannya yang mengerikan di kamp konsentrasi Nazi, Corrie ten Boom berbicara di sebuah gereja ketika
"..pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu.." (Matius 5:24) Kadang satu-satunya cara untuk melupakan rasa terluka adalah dengan berdamai. Dan jika kita bersedia, Allah akan membantu kita melakukannya. Geoge Eliot menulis : "Oh, rasa nyaman yang tidak pernah terungkapkan ketika kita bersama seseorang
Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan
Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya. (Maleakhi 3:18) Sebagai orang percaya yang hidup di dunia ini, janganlah memiliki cara hidup seperti orang dunia. Milikilah