Instagram

Mengasihi Tag

“..Usahakanlah senantiasa yang baik, terhadap kamu masing-masing dan terhadap semua orang.” 1 Tesalonika 5:15 Yesus menyebut Roh Kudus sebagai 'penolong'. Dan saat Anda tunduk kepada-Nya, Dia akan membantu Anda menangani orang-orang sulit dalam hidup Anda dengan cara yang benar. Paulus menulis, 'Jangan

Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu. Sebab itu kepala penjara mempercayakan semua tahanan dalam penjara itu kepada Yusuf, dan segala pekerjaan yang harus dilakukan di situ, dialah yang mengurusnya.

‘Kebencian menimbulkan pertengkaran, tetapi kasih menutupi segala pelanggaran.' (Amsal 10:12) Saat Anda menahan dendam, rasanya ada perang di dalam diri Anda. Anda sedang berperang dengan diri sendiri, serta orang lain. Dan semakin banyak Anda bertarung, semakin banyak alasan Anda kalah. Berdebat

"Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!." (Roma 12:18) Yesus berkata, Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.' (Matius 5:9). Perhatikan, Tuhan berjanji untuk memberkati para pendamai, bukan pecinta perdamaian. Ada perbedaan.

‘…Yang setia kepada Dia yang telah menetapkan-Nya…’  Ibrani 3:2 Kesetiaan lebih dari sekedar konsep yang baik; Anda harus setia akan sesuatu atau seseorang.  Sebenarnya, saat kita membuat dan menjaga komitmen kita terhadap orang lain, disitulah kita mendemonstrasikan kesetiaan kita kepada Allah. 

‘Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup…’ 2 Petrus 1:3 Berikut ini adalah tiga aturan kehidupan.  Pertama, belajarlah untuk mengatur iklim di sekeliling Anda.  Hal-hal yang negatif mudah untuk menjalar; awasilah para ‘pembawa’ hal-hal negatif

Sepertinya hampir semua orang memiliki ekspektasi, atau kepalsuan diri, yang ingin dipaksakan pada kehidupan Yesus. Ketika Ia setia pada diriNya yang sebenarnya, Dia telah mengecewakan banyak orang. Yesus aman dalam kasih Bapa-Nya, dalam diri-Nya, dan karena itu mampu bertahan menghadapi

Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. (Filipi 2:8) Yesus merupakan teladan yang sempurna dalam hal kasih. Kita bisa meneladani Yesus dari Ucapan-Nya, Perbuatan-Nya, Pengajaran-Nya, dan bahkan kematiannya sebagai

Mudah-mudahan Engkau berkenan akan ucapan mulutku dan renungan hatiku, ya TUHAN, gunung batuku dan penebusku. (Mazmur 19:14) Saat kita masih kecil tentunya kita memiliki figur seorang ayah yang penuh kasih sayang kepada kita,  Ayah selalu mencukupi semua kebutuhan kita, dan tidak