Instagram

Tahan Uji

Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji.
Salah satu bagian terberat sebagai orang Percaya kepada Kristus adalah harus menerima kenyataan hidup. Jika kita memilih sebagai murid Kristus tidak berarti akan terbebas dari pencobaan dan siksaan. Mengapa Allah yang baik dan penuh kasih mengijinkan orang Kristen mengalami banyak pencobaan? Contohnya: sakit penyakit, kehilangan orang yang dicintai, keadaan situasi ekonomi yang sulit, ketakutan dll? Kalau Tuhan mengasihi kita, bukankah Tuhan seharusnya menjaga kita dari semua cobaan?
Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. (Rom 8:29)
Ini adalah tujuan utama bagi orang Kristen. Semua hal yang terjadi dalam hidup ini, termasuk pencobaan dan siksaan, diijinkan terjadi supaya tujuan itu bisa tercapai yaitu menjadi serupa dengan Kristus. Ini proses pengudusan; diasingkan untuk tujuan yang mulia dan bisa hidup dalam kemuliaan-Nya. Karena pencobaan bisa membentuk karakter yang kudus, sehingga memungkinkan seseorang untuk “bermegah dalam kesengsaraan, karena kita tahu bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan. Ketekunan menimbulkan tahan uji. Tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan itu tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita” (Rom 5:3-5).

Iman yang sejati bisa diuji melalui pencobaan yang dialaminya, sehingga bisa yakin kalau imannya itu nyata dan akan selamanya bertahan di dalam Yesus. Namun juga perlu diperhatikan, jangan sampai menderita akibat dosa dan kesalahan kita sendiri. “Janganlah ada di antara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh atau pencuri atau penjahat, atau pengacau” (1 Pet 4:15).
Biarlah semua pencobaan pada akhirnya kita akan mengalami kemenangan akibat tahan uji terhadap penderitaan. Mengucap syukur kepada Tuhan, yakinlah bahwa Allah telah berjanji tidak ada pencobaan yang melebihi kemampuan kita untuk menanggungnya. (1 Kor 10:13).
Dan pada akhirnya apabila kita sudah tahan uji kita disebut sebagai orang yang berbahagia.

“Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.” Yakobus 1:12
*image by : http://estaticos.nuevamineria.com/revista/wp-content/uploads/2013/10/Energía-mareomotriz.jpg

Share! jika renungan ini memberkatimu.