Instagram

Terang Yang Tidak Pernah Redup

Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar. (2 Korintus 3:18)

Seorang hamba Allah harus sedemikian sering berdiri menyendiri sehingga dia tidak pernah sadar bahwa dia seorang diri. Pada tahap awal kehidupan seorang Kristen, kekecewaan akan datang – orang-orang yang tadinya menjadi terang akan memudar, dan mereka yang tadinya berdiri mendampingi kita akan pergi. Kita harus terbiasa dengan itu sehingga kita bahkan tidak sadar bahwa kita sedang berdiri seorang diri. Paulus berkata,… “tidak seorang pun yang membantu aku, semuanya meninggalkan aku… tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku” (2 Tim. 4:16-17). Kita harus membina iman kita bukan berdasarkan tarang yang makin pudar, melainkan berdasarkan Terang yang tidak pernah redup. Bila orang-orang penting pergi kita menjadi sedih, sampai kita memahami maksud kepergiannya, sehingga satu-satunya tindakan yang harus kita lakukan hanyalah memandang wajah Allah.

Jangan biarkan apa pun yang menahan Anda dari tekad bulat untuk memandang wajah Allah, baik yang berkaitan dengan diri Anda maupun doktrin Anda. Dan setiap kali Anda berkhotbah pastikan bahwa Anda memandang wajah Allah mengenai isi khotbah itu lebih dahulu, maka kemuliaan-Nya akan tetap terasa sepanjang pemberitaan itu. Seorang pelayan Kristus ialah seorang yang senantiasa memandang wajah Allah dan kemudian pergi berbicara kepada orang lain. Pelayanan Kristus ditandai dengan menetapnya kemuliaan yang sama sekali tidak didasari oleh pelayan itu – “…tidaklah ia (Musa) tahu, bahwa kulit mukanya bercahaya oleh karena ia telah berbicara dengan Tuhan” (Kel. 34:29).

Kita tidak pernah dipanggil untuk menyatakan kebimbangan kita atau mengungkapkan sukacita dan kegembiraan tersembunyi dalam hidup kita bersama Tuhan. Rahasia hidup pelayan adalah bahwa dia tetap hidup selaras dengan Tuhan sepanjang waktu. Amin.

 

*image by : http://www.gpipetra.org/berita-454-hidup-oleh-roh.html

 

Share! jika renungan ini memberkatimu.