Instagram

Tujuan Imanmu, Yaitu Keselamatan Jiwa

Keselamatan adalah sebuah tujuan yaitu tujuan orang Kristen. Menurut kitab 1 Petrus, keselamatan dimulai dengan baptisan. Tanda-tanda orang yang diselamatkan adalah mereka tetap teguh dalam iman meskipun mengalami tekanan. Membicarakan keselamatan semata-mata sebagai peristiwa masa lalu membuat kita kehilangan dua hal. Pertama, penghakiman akhir seolah-olah tidak ada lagi. Hal ini menimbulkan kesan kurangnya keseriusan dalam hal penghakiman, dan tidak satupun dalam penulis PB seperti itu. Kedua, hal ini mengandung arti orang Kristen tidak perlu mempertahankan imannya. Padahal bukan orang-orang yang “ membuat keputusan untuk mengikut Kristus” (ini bukan merupakan istilah PB), melainkan yang “bertahan sampai pada kesudahannya” (Mat 10:22, 24:13) yang akan diselamatkan. Secara historis, para teolog telah mengungkapkan melalui dua cara.

Menurut pandangan aliran Wesley, keselamatan itu benar-benar bersifat sementara dan bisa hilang, sedangkan dalam pandangan aliran Reform, Allah meyakinkan bahwa orang-orang yang benar-benar telah dilahirkan kembali akan bertahan (bertekun) sampai akhir.  Kedua tradisi tersebut tepat mencerminkan penegasan Alkitab bahwa yang memberikan keselamatan bukanlah keputusan sesaat yang diabaikan untuk jangka waktu yang lama, melainkan komitmen kepada Kristus yang dijalani dengan taat sampai akhir hayat.

Keselamatan merupakan hal yang pasti, tetapi hanya kepada orang yang masa kini menjalani kehidupan yang taat kepada Kristus. Meskipun kita tidak boleh melupakan dasar keselamatan kita dan berhenti menyatakan bahwa kita telah diselamatkan oleh kematian Kristus di atas kayu salib, adalah baik jika kata keselamatan itu bersifat sementara dan mencerminkan pengertian penghakiman akhir yang terdapat dalam PB. Dengan demikian, bersama-sama Petrus kita akan memandang keselamatan sebagai tujuan dan bukan peristiwa masa lalu.

 

Tuhan Yesus Memberkati!

Share! jika renungan ini memberkatimu.