Ada banyak contoh dalam Alkitab di mana konsep-konsep kebergantungan dan tanggung jawab mmuncul salam kalimat atau paragraf yang sama. Sebagai contoh, Mazmur 127:1 mengatakan, Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sipah uasah orang yang membangunnya: Jikalau bukan Tuhan yang mengawal kota, Sia-sialah pengawal berjaga-jaga. Pemazmur
Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah dia. Mengapa kamu menyusahkan dia? Ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku.(Markus 14:6) Jika apa yang kita namakan kasih tidak membuat kita berbuat melampaui kemampuan diri sendiri, maka itu bukanlah kasih yang sesungguhnya. Jika kita berpendapat
Berhentilah berusaha untuk didengar. Berhentilah mengharapkan alasan. Ucapkan kebenaran, dengan kasih tanpa harus meminta maaf kepada siapapun yang mau mendengar. Berharaplah untuk menderita dalam melakukannya. Kemudian dengan tenang serahkan diri Anda kepada kehendak Allah yang mulia.- Charles R. Swindoll 2 Petrus
"Jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?" (1 Korintus 3:3). Manusia lahiriah atau orang yang belum beriman, tidak mengetahui apapun tentang ke duniawian. Keinginan daging
Perspektif historis kita memungkinkan kita melihat dengan jelas apa yang tidak dapat dilihat oleh banyak di zaman Yesus. Tetapi Ia mengerti lebih baik daripada orang lain bahwa persidangan hanyalah sebuah permainan, tidak lebih dari sekenario jahat yang korup dari orang-orang
Yudas akan diingat untuk selama-lamanya sebagai penghianat yang paling keji di sepanjang masa. Namun demikian, kita bodoh jika berpikir bahwa kisahnya tidak bisa menjadi kisah kita sendiri. Sekalipun ada keuntungan terbesar sebagi orang yang pernah dekat dengan Yesus, tetapiĀ sebenarnya
Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan
Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh (1 Korintus 2:4) Paulus adalah seorang sarjana dan orator hebat. Perkataan dalam ayat 4 diatas, bukan lahir dari kerendahan yang mendalam, melainkan kesadarannya bahwa