Belajar Bersama

“Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka.” — Lukas 24:15
Media sosial tidak menyediakan tempat yang sehat untuk debat Kristen tentang isu-isu kontroversial. Terlalu mudah bagi pengguna untuk mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan atas interpretasi orang terhadap Kitab Suci, menilai mereka salah besar atau bahkan dipimpin oleh setan.
Bayangkan perdebatan online seperti itu antara orang-orang yang percaya akan kebangkitan Kristus dan mereka yang menganggapnya sebagai berita palsu. Syukurlah, diskusi yang tenang dan penuh hormat yang kita temukan di jalan menuju Emaus mengundang penemuan kebenaran yang sejati. Di mana dua orang ini berkumpul, Yesus muncul dan ada di sana bersama mereka (lihat Matius 18:20; 28:20).
Tuhan merancang agar umat-Nya hidup, belajar, dan tumbuh bersama dalam komunitas. Tidak satu pun dari kita memiliki pengetahuan yang sempurna tentang Firman Tuhan, tetapi kita memperoleh pemahaman dengan mempelajarinya bersama orang lain. “Besi menajamkan besi, demikianlah orang menajamkan orang lain” (Amsal 27:17).
Kita telah berpartisipasi dalam banyak kelompok kecil di mana kita mempelajari Alkitab, yang “berguna untuk mengajar, menegur, mengoreksi dan melatih dalam kebenaran” (2 Timotius 3:16), dan menerapkannya pada situasi kehidupan. Sebagai seorang pendeta, tidak memiliki semua jawaban, tetapi telah menemukan bahwa ketika kita bersama-sama berusaha untuk mengenalnya lebih baik, Yesus bergabung dengan kita dan kita merasakan kehadiran-Nya.
Sebagai pengikut Kristus, kita dapat menarik orang dengan undangan kita untuk berjalan dan belajar bersama dengan Yesus sebagai pemandu kita.