Berbagi Dalam Keterbatasan

Bacaan Alkitab 1 RAJA-RAJA 17:7-16
17:16 Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia.
Kelaparan adalah kondisi paling kritis dalam hidup manusia. Itu sebuah musibah kemanusiaan. Pemerintah yang baik selalu menjaga supaya rakyat dan negaranya tidak sampai mengalami kelaparan.
Firman Tuhan juga bercerita tentang kelaparan di daerah Sarfat, jauh dari Israel. Dalam kegundahannya karena lapar, seorang janda bersama anaknya siap menyambut kematian.
Mereka hanya memiliki segenggam tepung dan minyak dan tenaga terakhir untuk mengolah tepung menjadi roti. Setelah itu “habislah” pikir mereka, “kami akan mati.” Namun bagi Tuhan, bukan roti yang menentukan hidup atau mati manusia. Bukan pula kecemasan yang menentukan nasib manusia.
Lalu Tuhan mengutus nabi Elia untuk menyampaikan berita bahwa ketaatan pada firman Tuhan itulah yang memberi hidup pada manusia.
Tetapi Elia berkata kepadanya: “Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu. (Ayat:13).
Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi.” (Ayat:14).
Bagaimana dengan sikap janda sarfat. Apa dia melakukan perintah Nabi Elia?
Iya, dia melakukannya, sehingga Tuhan memelihara Janda Sarfat dengan sempurna.
Berikut 2 sikap yang dilakukan oleh Janda Sarfat sehingga Tuhan memelihara janda Sarfat dengan sempurna. (Patut Kita Contoh)
1. Janda Sarfat taat akan Firman Tuhan.
Sikap pertama yang dilakukan janda Sarfat yaitu taat akan Firman Tuhan. Dalam ayat 15 dijelaskan lalu, pergilah perempuan itu dan berbuat seperti perkataan Elia. Karena ketaatannya akan Firman Tuhan yang disampaikan Nabi Elia maka Ia dan perempuan itu pun makan di rumahnya sampai berhari-hari. Tuhan memelihara dengan sempurna.
2. Janda Sarfat percaya akan Firman Tuhan.
Sikap yang kedua yang dilakukan janda Sarfat yaitu percaya akan Firman Tuhan. Karena percaya akan Firman yang disampaikan Nabi Elia maka janda itu melakukan seperti Firman yang disampaikan Nabi Elia. (Ayat 16) Akibatnya Tepung dalam tempayan tidak habis dan minyak dalam buli-buli tidak berkurang seperti firman TUHAN yang dikatakan-Nya dengan perantaraan Elia. Sungguh luar biasa pemeliharaan Tuhan. Mukjizat terjadi, tepung dan minyak tidak pernah habis.