Bersatu Dengan Kristus

Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan, karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan. _(Filipi 2: 1-2)
Telah dikatakan bahwa kita adalah apa yang kita makan. Para dokter dan ilmuwan telah menunjukkan bahwa ini lebih benar daripada yang ingin kita akui. Makanan kita berdampak besar pada tubuh kita. Semakin sehat pola makan kita, semakin sehat tubuh kita. Hal yang sama berlaku dalam hidup kita dengan Yesus.
Ketika Yesus mengundang murid-murid-Nya untuk bergabung dengan-Nya dalam memecahkan roti, dia mengundang mereka tidak hanya untuk berpartisipasi dalam ritual simbolik. Dia mengundang mereka untuk berpartisipasi secara spiritual dalam tubuh dan darah-Nya. Dia menyuruh mereka untuk dipenuhi dengan diri-Nya sendiri. Orang-orang di luar keluarga Allah mungkin menganggap gagasan seperti itu menjijikkan atau tidak menyenangkan, tetapi mereka yang ada di dalam Kristus menyatu dengan Dia. Mereka dipersatukan dengan Kristus – dalam persatuan dengan Dia.
Partisipasi dalam Perjamuan Tuhan dalam iman adalah tindakan menerima Kristus ke dalam diri sendiri. Kristus, di hadapan Roh Kudus, hidup di dalam para pengikut-Nya dan memenuhi mereka dengan kasih-Nya. Mereka yang memecahkan roti dengan Kristus menjadi semakin seperti Dia. Dalam pengertian itu, mereka menjadi apa yang mereka makan. Semakin mereka memasukkan Yesus ke dalam diri mereka sendiri, semakin mereka mulai menyerupai dia. Seiring waktu, mereka tumbuh dan menjadi dewasa dengan cara yang mencerminkan kasih karunia dan kasih Tuhan. Di sana tumbuh kemiripan keluarga. Orang lain mulai melihat tindakan dan sikap yang lebih terlihat seperti Tuhan daripada dunia. Persatuan seperti itu, persatuan seperti itu, adalah keinginan Yesus untuk setiap orang di dalam gerejanya.