Bersikap Bijaksana

“Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.” [Kolose 4:6 TB]
Jika Anda terbiasa dengan hal-hal kurang bijaksana, ada obat dari kitab suci. ‘Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang (ayat 6). Perhatikan ini: untuk berbicara secara efektif mengharuskan kita untuk ‘ramah’ dalam berurusan dengan orang lain. Dan meskipun kejujuran selalu merupakan kebijakan terbaik, itu bukan izin untuk mengatakan apa pun yang kita inginkan. Salah satu keterampilan terpenting yang dapat kita kembangkan adalah kemampuan untuk menghadapi orang lain dengan bijaksana dan dengan kepekaan ketika kita berada dalam situasi yang sulit.
Anda akan berpikir bahwa menunjukkan kemurahan akan datang dengan mudah kepada mereka yang mengaku dipenuhi dengan Roh Tuhan, tetapi bukti menunjukkan sebaliknya. Kita cenderung mengabadikan gaya komunikasi keluarga tempat kita dibesarkan. Anda berkata, ‘Tetapi kadang-kadang Anda harus jujur secara brutal!’ Mengulurkan kasih karunia dan menjadi jujur tidak saling eksklusif. Anda dapat belajar untuk mengatakan kebenaran dengan bijaksana. Alkitab berkata, ‘Sebab hukum diberikan melalui Musa; kasih karunia dan kebenaran datang melalui Yesus Kristus’ (Yohanes 1:17 NIV). Yesus tidak pernah membiarkan kesopanan dan kebaikan menghalangi-Nya untuk mengatakan kebenaran, tetapi Dia tidak pernah melakukannya dengan cara yang kejam. Anda juga tidak. Terkadang kita mengaku ‘berbicara kebenaran dalam kasih’ (Efesus 4:15), padahal sebenarnya kemarahan, frustrasi, kekecewaan, dan pembalasan adalah apa yang benar-benar ada di hati kita. Apa obatnya? Sebelum Anda berbicara, luangkan waktu sejenak untuk meninjau kata-kata dalam pikiran Anda, dan cobalah untuk mengevaluasi dampaknya. Kemudian pilihlah untuk menyerah pada pimpinan Roh Kudus. Melakukan hal itu akan membantu Anda mengembangkan disiplin emosional yang diperlukan untuk menahan ucapan yang tidak bijaksana.