Instagram

Berubah, dan Bukan Mengeluh!

‘Marilah kita menyelidiki dan memeriksa hidup kita…’  Ratapan 3:40

Seorang anak mengeluh tentang kakaknya: ‘Ibu, ia memukul saya!’  Sang ibu diyakinkan bahwa kakaknya bersalah, kakaknya harus dihukum, dan ia harus mendapat simpati dari sang ibu dan tanggung jawab akan hukuman tersebut akan dipikul oleh sang ibu.  Tetapi kakaknya juga membuat pembelaan: ‘Dia yang mulai duluan.  Dia ambil mainan saya.’  Kita mengatakan demikian ‘Kita bertumbuh dewasa, tetapi belum selalu tambah bijaksana!  Memang itulah yang terjadi’ kemudian kita melanjutkannya dengan menyalahkan orang lain dan keadaan yang terjadi.

Kita berdansa dengan irama yang dimainkan pemusik tetapi kita tidak mau membayar sang pemusik, jadi kita mengeluh tentang akibatnya dengan mengatakan bahwa hal tersebut bukan kesalahan kita.  Ini bukanlah cara Allah, dan kesepakatan tidak akan tercapai.  ‘Mengapa setiap orang mengeluh tentang dosanya?’ (ay. 39).  Yang sesuai dengan cara Allah adalah hal ini:

Pertama, mengakui perbuatan Anda yang salah.  Orang lain dapat saja memulainya, tetapi bagian Anda adalah tanggung jawab Anda.  Ditambah lagi, perbuatan mengeluh menyinggung hati Allah.  ‘…Bangsa itu bersungut-sungut di hadapan Tuhan… dan ketika Tuhan mendengarnya bangkitlah murka-Nya’ (Bilangan 11:1).  Biarlah dosa orang lain menjadi urusannya dengan Allah dan uruslah dosa Anda sendiri.

Kedua, lihatlah sekelilingmu; ‘Marilah kita menyelidiki hidup kita…’  Milikilah pandangan yang lebih jauh ke depan melewati situasi yang Anda hadapi dengan berpikir apa yang akan Anda lakukan ketika menghadapi situasi yang serupa.  Belajar dari pengalaman tersebut sehingga Anda dapat berubah!

Ketiga, tentukan apakah cara Anda benar-benar akan berhasil; ‘Marilah kita… memeriksa hidup kita…’  Analisa, amati dan nilai sejauh mana ‘cara-cara’ Anda dapat berjalan baik – atau mungkin juga gagal!  Pada akhirnya, apabila cara-cara itu tidak berhasil, ganti cara-cara tersebut; ‘…Marilah kita menyelidiki dan memeriksa hidup kita, dan berpaling kepada Tuhan’ (Ratapan 3:40).

Pengulangan dari sikap-sikap yang salah akan menjamin kegagalan terus menerus.  Dengan kembali melakukan cara Allah, kita mengakhiri rasa frustrasi dan memulai sukacita serta kesempurnaan!

 

*image by : https://atma.hr/kad-dodes-do-granice-kad-se-cini-da-ne-mozes-ucini/

Share! jika renungan ini memberkatimu.