Instagram

Disiplin Tuhan

Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan Tuhan, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya. Karena Tuhan memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi. — Amsal 3:11-12

Alkitab menunjukkan bahwa salah satu cara paling umum Allah berinteraksi dengan kita adalah dengan memanggil dan memperlakukan kita sebagai anak-anak-Nya.

Tetapi apakah artinya bahwa “Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya”? Saat kita berpikir tentang disiplin, kita mungkin diingatkan akan kata-kata kasar, konsekuensi, dan hukuman atas perilaku buruk. Orang tua kadang-kadang mendisiplinkan anak-anak mereka dengan cara itu, tetapi apakah Allah melakukannya dengan kita?

Penulis Ibrani menjelaskan hal ini. Ibrani 12 mengutip ayat-ayat ini dari Amsal dan mendorong para pendengarnya untuk “menanggung kesukaran sebagai disiplin; Allah memperlakukan kamu sebagai anak-anaknya” (Ibrani 12:7). Penulis bahkan mengatakan kita bukanlah anak-anak Allah yang sah jika kita tidak didisiplinkan oleh-Nya.

Tapi seperti apa disiplin ini? Kesulitan. Tuhan paling sering mendisiplin anak-anak-Nya dengan membiarkan mereka menanggung kesulitan, kesulitan, dan pencobaan. Jadi “disiplin” bukan tentang memberi konsekuensi atas perilaku buruk, tetapi lebih tentang membentuk dan membentuk kita untuk bergantung sepenuhnya kepada Tuhan dan percaya sepenuhnya kepada-Nya.

Pikirkan tentang Yesus di padang gurun (Matius 4:1-11). Itu adalah ujian yang dikirim oleh Bapa untuk “mendisiplinkan” Putranya—menunjukkan bahwa Dia dapat bergantung dan sepenuhnya percaya kepada Bapa. Bagaimana mungkin Bapa surgawi Anda sedang mendisiplinkan Anda hari ini?

Share! jika renungan ini memberkatimu.