Instagram

Gereja Yang Bersinar

“Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” [Matius 5: 14-16]

Dalam bukunya Christ in Crisis, Jim Wallis mengatakan bahwa gereja sering kali gagal membiarkan cahayanya bersinar. Ia mengatakan, telah gagal untuk berbicara menentang ketidakadilan, rasisme, dan kemiskinan — dan, terlalu sering, itu telah “berlalu di sisi lain,” seperti imam dan Lewi dalam perumpamaan Yesus tentang Orang Samaria yang Baik (Lukas 10 : 25-37).

Sebagai gereja, kita sebaiknya mendengarkan Yesus dengan seksama ketika Dia memanggil kita masing-masing untuk membiarkan terang kita bersinar sehingga Allah, Bapa kita, dimuliakan.

Apakah gereja Anda melakukan segala cara untuk membiarkan cahayanya bersinar? Apakah kita berusaha keras untuk berbicara, dan apakah kita melakukan segala yang kita bisa untuk menjangkau orang-orang yang bergumul, atau tertindas, atau dianiaya, atau membutuhkan kasih dan bantuan Tuhan dengan cara lain? Ada begitu banyak kebutuhan dan begitu banyak peluang — tidak hanya di negara lain tetapi juga di lingkungan dan komunitas kita sendiri.

Dalam bukunya God Came Near, Max Lucado bercerita tentang empat lilin di lemari yang menolak keluar untuk membawa cahaya saat listrik padam. Satu lilin membutuhkan lebih banyak waktu untuk bersiap-siap. Satu lilin mengatakan bahwa memberi terang bukanlah hadiahnya. Yang lainnya terlalu sibuk, dan yang lainnya merasa tidak memenuhi syarat.

 

Share! jika renungan ini memberkatimu.