Hati Tuhan

“Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.” [Matius 23:37]
Yesus memberi kita gambaran tentang hati Tuhan yang dipenuhi dengan kasih dan perhatian yang lembut bagi anak-anakNya. Tumbuh di komunitas kecil. Seperti peternakan kecil di mana banyak orang memiliki beberapa ayam di halaman belakang rumah mereka, kita sering mendengar induk ayam berkicau dan melebarkan sayapnya saat anak-anak ayam kecilnya berlarian menyelamatkan diri di bawah sayap induknya.
Dalam bacaan kita hari ini Yesus menangisi Yerusalem dan orang-orangnya yang menolak untuk datang kepada Tuhan. Tuhan akan memberi mereka perlindungan di bawah sayap-Nya (lihat Mazmur 91: 4). Tapi mereka mencari keamanan di tempat lain.
Air mata Yesus mengingatkan kita pada kisah Raja Daud dan putranya Absalom. Ketika Absalom terbunuh, ayahnya, Daud, menangis dengan sedihnya: “Hai anakku Absalom! Putraku, Putraku Absalom! Andai saja aku yang mati sebagai gantinya — oh Absalom, putraku, putraku ”(2 Samuel 18:33). Daud rela mati untuk putranya — tetapi tidak dapat memenuhi keinginan itu. Jika Anda memiliki putra atau putri yang bandel, Anda memahami tangisan sedih Daud.
Tuhan kita, yang hatinya dipenuhi dengan kesedihan atas anak-anakNya yang terhilang, mengutus PutraNya, Yesus, untuk mati bagi kita. Air mata Tuhan ada di mata Yesus.
Beberapa dari kita memiliki air mata serupa untuk seorang anak yang secara moral dan spiritual meninggalkan rumah. Dalam rasa sakit Anda, terhibur mengetahui bahwa Anda berbagi hati Yesus. Didoronglah bahwa sumber daya Tuhan jauh melebihi milik kita.