Instagram

Ibadah yang Berharga

Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda! — Yesaya 1:16-17

Kemiskinan seringkali disebabkan oleh ketidakadilan. Sementara keadilan terjadi di mana ada “kebenaran”. Ketidakadilan terjadi ketika hubungan rusak. Ketidakadilan mencakup penyalahgunaan kekuasaan, eksploitasi yang lemah, pengingkaran hak-hak dasar, menghargai uang lebih dari orang, dan pemanjaan diri dalam menghadapi penderitaan manusia. Ini dapat mengambil banyak bentuk. Itu bisa bersifat pribadi atau sosial.

Satu hal yang kita tahu pasti adalah bahwa Allah membenci ketidakadilan karena merugikan anak-anak-Nya, yang Ia kasihi. Melalui nabi Yesaya, Tuhan menunjukkan bahwa ibadah terbaik kita pun bisa tidak disukai-Nya jika kita tidak mengamalkan keadilan. Ketidakadilan membuat praktik keagamaan kita tidak dapat diterima oleh Tuhan. Doa-doa, nyanyian-nyanyian, kebaktian-kebaktian yang mewah—semuanya tidak ada artinya jika kita tidak berlaku adil.

Peran para nabi adalah untuk memanggil orang kembali ke kehidupan yang setia, untuk bertobat dari praktik mereka yang tidak adil, untuk merangkul keadilan sebagai gaya hidup. Yesaya berbicara tentang mencari keadilan, membela yang tertindas, dan berbicara untuk anak yatim dan janda, dan dalam pasal 58 Dia menambahkan bahwa kita harus berbagi makanan kita dengan yang lapar, menyediakan perlindungan bagi pengembara yang miskin, dan banyak lagi. Nabi Mikha berkata bahwa kita harus “bertindak adil” “Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?” (Mikha 6:8)

Kabar baiknya adalah bahwa Tuhan menerima pertobatan kita dan mengubah kita untuk melakukan keadilan dari pelayanan yang penuh sukacita kepada-Nya. Amin.

Share! jika renungan ini memberkatimu.