Jalan Menuju Kehidupan

Siapa mengindahkan didikan, menuju jalan kehidupan, tetapi siapa mengabaikan teguran, tersesat. — Amsal 10:17
Dalam Lukas 19 kita membaca tentang seorang pria bernama Zakheus yang adalah seorang pemungut cukai yang kaya. Dalam masyarakat Yahudi pada masa itu, pemungut cukai dipandang rendah sebagai pengkhianat karena mereka bekerja untuk Kekaisaran Romawi dan mengambil uang dari rakyatnya sendiri. Mereka juga menjadi kaya karena mereka dapat membebankan biaya tambahan dan menyimpan uang itu untuk diri mereka sendiri.
Tetapi suatu hari Zakheus bertemu Yesus, dan hal berikutnya yang dia tahu, Yesus mengundang dirinya sendiri ke rumah Zakheus dan menginspirasi dia untuk menjadi orang yang lebih baik. Ini adalah kisah yang indah tentang bagaimana transformasi dapat terjadi melalui Yesus.
Kita tidak tahu apa yang Yesus ajarkan kepada orang banyak pada hari itu. Dan kita tidak tahu banyak tentang apa yang Yesus katakan kepada Zakheus. Tetapi perikop lain menunjukkan dengan jelas apa yang Yesus ajarkan tentang mengasihi Allah dan mengasihi sesama kita, dan sesuatu yang pasti menggugah hati Zakheus untuk berubah. Apa pun yang dikatakan, Zakheus menjadi terbuka untuk menerima Yesus. Dan Zakheus memutuskan untuk memberikan setengah dari miliknya kepada orang miskin dan membayar kembali empat kali lipat dari apa yang telah dia tipu dari siapa pun.
Melalui pengajaran Yesus, Zakheus menemukan jalan menuju kehidupan. Roh Allah menginsafkan dia akan dosa-dosanya terhadap orang lain, dan dia terbuka untuk koreksi dan disiplin. Dan dengan tindakannya dia menjadi contoh untuk memimpin orang lain.