Instagram

Jangan Menunda-nunda

Jangan Menunda-nunda

Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring,” maka datanglah kemiskinan seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata. Amsal 24: 33-34.

Hai Sobat, apakah kamu tipikal orang yang suka menunda sebuah pekerjaan atau aktivitas apapapun?

Ada sebuah gambaran sederhana, yaitu ketika seseorang mengalami bensin yang menipis pada kendaraan motornya. Ia menyadari kejadian tersebut saat hendak pulang dari pekerjaan menuju rumah dan berpikir “Ah sekarang saya sudah sangat lelah dan ingin cepat beristirahat di rumah, besok pagi aja deh isi bensinnya”. Padahal Ia tahu bahwa mengisi bensin di pagi hari pasti ramai. demikian akhirnya kendaraan itu diisi keesokan paginya, dan betul Ia mengalami antrian panjang yang dapat membuatnya menunggu dengan waktu lama, sampai-sampai bisa terlambat ke tempat kerjanya.

Kebiasaan sederhana ini yang sering kita lakukan dalam menjalani hari demi hari. Lantas Apa nasehat Alkitab terhadap hal ini? Renungan kita hari ini membahas tentang hal tersebut dan kita akan belajar bagaimana agar tidak terjadi hal seperti itu.

Penulis Amsal ini menggambarkan dirinya yang melalui ladang seorang pemalas dan kebun anggur orang yang tidak berakal budi. Penulis Amsal melihat bahwa baik ladang seorang pemalas dan kebun anggur orang yang tak berakal budi sama-sama ditumbuhi onak, tanahnya tertutup jeruju dan temboknya roboh. Dengan kata lain, menurut penulis Amsal ini, seseorang yang malas itu sama dengan orang yang tak berakal budi.

Apa pelajaran yang kita bisa tarik dari hal ini? Penulis Amsal mengingatkan bahwa walaupun orang memang memiliki sifat malas dalam dirinya, tetapi ada perbedaan yang nyata antara orang yang sedang malas dan seseorang yang memiliki sifat pemalas. Orang bisa saja malas dalam suatu waktu atau keadaan tertentu, tetapi seorang pemalas akan selalu memiliki sifat malas tersebut dalam segala hal.

Apa ciri utama seorang pemalas?

Jawabannya “suka menunda-nunda pekerjaan”.

Apa yang harus kamu ingat?

Ingat bahwa pemalas sebenarnya memiliki ladang yang harus ia kerjakan. Akan tetapi ia lebih suka tidur, mengantuk, dan berbaring daripada mengerjakan ladangnya. Ini adalah sikap menunda-nunda dari pemalas.

Apa dampak dari menunda-nunda?

Dampaknya sungguh luar biasa. Seorang pemalas yang suka menunda-nunda akan menuai buah dari kemalasannya itu, yaitu ia akan miskin dan kekurangan.

Jangan menunda apa yang bisa kita kerjakan hari ini, karena besok akan ada tantangan yang berbeda lagi.

Share! jika renungan ini memberkatimu.