Instagram

Keadilan

“Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa.” – [Yesaya 42:1]

Pikirkan tentang dunia kita sejenak. Siapa yang mungkin bisa membawa keadilan bagi bangsa-bangsa? Yesaya 42 berbicara tentang orang ini tetapi tidak mengatakan siapa itu. Namun, Matius 12: 15-21 menunjukkan bahwa Yesus-lah yang dijelaskan di sini. Dialah yang membawa keadilan. Di dalam Alkitab, mencari keadilan sama dengan menciptakan perdamaian/shalom, keadaan di mana segala sesuatu dalam hidup berjalan sesuai dengan kehendak Tuhan, adalah keadaan keadilan total.

Mencari keadilan adalah inti dari memahami Yesus. Dalam pengajaran dan pekerjaan penyembuhannya, Yesus melayani orang-orang yang sakit, miskin, orang asing, dan orang buangan. Dia menjungkirbalikkan struktur sosial yang tidak adil — antara yang kaya dan yang miskin, yang berkuasa dan yang lemah, yang sehat dan yang sakit, dan banyak lagi.

Mikha 6: 8 mengatakannya sebagai berikut: “Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?”

Pengikut Yesus melakukan hal yang sama. Penguasa Romawi mengamati orang Kristen memberi makan yang lapar dan merawat yang sakit selama epidemi, dan menyatakan, “Lihat bagaimana mereka saling mencintai!” Selama berabad-abad, komunitas pengikut Yesus telah membangun sekolah dan rumah sakit, menghapus perbudakan, meningkatkan perawatan kesehatan, mereformasi sistem peradilan pidana, dan banyak lagi. Keadilan berarti mati untuk “hanya kita” sehingga setiap orang dapat hidup lebih utuh.

Share! jika renungan ini memberkatimu.