Instagram

Kekecewaan

Dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri , supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang. [Lukas 2:35]

Beberapa orang merangkul versi Kekristenan yang terlalu manis yang menunjukkan bahwa kita akan selalu bahagia, tidak pernah menghadapi konflik, dan memiliki kehidupan yang bahagia karena kita percaya kepada Yesus. Kita merasa ngeri ketika mendengar seseorang berkata bahwa jika kita memiliki cukup iman, kita tidak akan pernah sakit, miskin, atau menghadapi pergumulan dalam hidup.

Kita bisa memahami daya tarik pesan semacam itu. Para nabi Perjanjian Lama sering menantikan saat ketika keadilan akan berkuasa, panen akan melimpah, dan orang miskin akan memiliki banyak kekayaan. Janji Tuhan termasuk harapan akan sukacita abadi yang bebas dari kesedihan dan rasa sakit.

Tetapi pemenuhan rencana Tuhan tidak datang tanpa rasa sakit. Bahkan di saat yang penuh sukacita ketika Maria dan Yusuf sedang menyesuaikan diri menjadi orang tua, Simeon mengatakan akan ada kesedihan. Perkataan-Nya menggambarkan jalan salib yang Yesus datangi untuk mengambil bagi kita, untuk membayar harga dosa kita sehingga kita dapat diselamatkan.

Kita akan mengalami kekecewaan saat kita berusaha untuk mengikuti Kristus di dunia ini, dan kesedihan dari kesulitan itu tidak boleh diminimalkan. Kita tidak percaya pada fantasi.

Namun, kita percaya bahwa janji-janji Tuhan pada akhirnya akan digenapi di dalam Yesus Kristus. Kita berpegang teguh pada Kristus dengan harapan bahwa kemenangannya suatu hari akan membanjiri kedalaman kesedihan yang kita tanggung hari ini.

 

*image by : https://i.swncdn.com/media/800w/cms/CW/Couples/singles/38567-stressed-suffering-tired-woman-thinkstock.1200w.tn.webp

Share! jika renungan ini memberkatimu.