Instagram

Lambat Untuk Marah

“Si pemarah membangkitkan pertengkaran, tetapi orang yang sabar memadamkan perbantahan.” [Amsal 15:18]

Salomo berulang kali menasihati kita untuk ‘lambat marah’ (Amsal 14:29; 15:18; 16:32). Ambil Alkitab Anda dan bacalah Kitab Suci itu dengan perlahan, penuh perhatian, dan penuh doa. Perhatikan baik-baik saat-saat di dalam Alkitab ketika Yesus marah (yang hanya sedikit), dan sesuatu akan segera muncul pada Anda. Dia tidak pernah marah atas apa yang dilakukan seseorang kepada-Nya. Dia tidak pernah membalas atau menyerang orang yang menganiaya Dia. Bahkan ketika para algojo-Nya memakukan Dia di kayu salib, Dia berdoa, ‘Bapa, ampunilah mereka; karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan ‘(Lukas 23:34). Luar biasa, bukan? Jadi, jika Anda serius ingin mengikuti Yesus, Anda harus belajar untuk mengikutinya! Alkitab berkata, ‘Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman,tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah.’ (Amsal 15: 1). Pernahkah Anda memperhatikan bagaimana petugas pemadam kebakaran profesional hampir tidak pernah memadamkan api dengan api? Seringkali air adalah alat yang jauh lebih baik. Dengan cara yang sama, membalas dengan lembut untuk komentar marah seperti menuangkan air ketenangan yang sejuk ke api amarah yang panas. Unit penelitian pidato perguruan tinggi Kenyon mengkonfirmasi melalui serangkaian eksperimen bahwa ketika orang diteriaki, mereka hampir selalu membalas. Penelitian juga membuktikan bahwa Anda dapat mengontrol nada suara orang lain, bergantung pada nada yang Anda gunakan. Jika Anda menjaga suara Anda tetap lembut, Anda tidak hanya akan terhindar dari kemarahan, tetapi kemungkinan besar Anda juga akan mencegah orang lain menjadi kesal. Apakah Anda ingin menjadi lebih seperti Kristus dan lebih berhasil dalam berurusan dengan orang lain? Maka kata untuk hari ini adalah – ‘Lambatlah marah.’

Share! jika renungan ini memberkatimu.