Makanan Untuk Yang Lapar

Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki. — Yohanes 6:11
Di dalam Alkitab kita belajar bahwa Allah secara khusus memperhatikan segelintir kelompok orang. Itu karena orang-orang ini sering dimanfaatkan: fakir miskin, yatim piatu, janda, dan orang asing. Dan Yesus, Anak Allah, yang sepenuhnya manusia dan sepenuhnya Allah, menunjukkan kepedulian yang sama terhadap kelompok-kelompok ini.
Secara khusus, Yesus memberi makan orang miskin dengan cara yang berlimpah dan ajaib. Salah satu tanda kerajaan Allah adalah bahwa setiap orang harus memiliki cukup, atau seperti yang dikatakan Yohanes 6:11, “sebanyak yang mereka kehendaki.”
Ketika Yesus memberikan Perjamuan kepada murid-murid-Nya, Dia melakukan itu untuk memberi mereka makan secara jasmani dan rohani. Dan kita harus tahu bahwa di gereja mula-mula, perjamuan suci ini sering dirayakan sebagai perjamuan yang sebenarnya, tidak hanya dengan sedikit roti dan anggur (atau jus), seperti yang dilakukan banyak orang dalam kebaktian gereja mereka hari ini. Mungkin gereja-gereja kita sebaiknya membagikan banyak irisan roti, dan cangkir penuh jus sehingga orang-orang dapat benar-benar mengalami kemurahan hati Tuhan.
Karena Yesus telah begitu murah hati kepada kita, kita diberdayakan dan didorong untuk bermurah hati kepada orang lain.
Saat Anda menerima karunia Kristus dalam Perjamuan, cobalah untuk menahan orang-orang yang lapar dalam pikiran dan hati Anda—termasuk orang-orang yang Anda kenal di komunitas lokal Anda dan orang-orang yang tidak Anda kenal di belahan dunia lain.