Instagram

Mampu Menanggapi 

“Lalu kata Yesus: “Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu.” – [Markus 4: 26-27]

Perumpamaan Yesus tentang hal Kerajaan Allah seumpama orang yang menabur benih.  Benih yang tumbuh diilustrasikan dengan baik dalam pertumbuhan gereja mula-mula. Dalam 1 Korintus 3: 6 rasul Paulus berkata, “Aku yang menanam benih, Apolos menyiraminya, tetapi Allah yang membuatnya tumbuh.”

Seseorang dapat menanam benih, merawatnya, dan melihatnya tumbuh — semuanya tanpa mengetahui bagaimana itu terjadi. Meskipun para ilmuwan saat ini dapat memanipulasi beberapa hal tentang genetika dan pertumbuhan tanaman, prosesnya tetap misterius dan tidak dapat dipaksakan.

Demikian pula, kita tidak bisa memaksakan pertumbuhan spiritual; kita tidak bisa membuat orang bertumbuh secara spiritual. Cara Tuhan bekerja di dalam hati seseorang itu misterius. Seseorang dapat membaca Firman Tuhan dan diajar, tetapi pekerjaan Tuhan dalam hati seseorang tidak tergantung pada usaha manusia.

Perumpamaan kerajaan ini menggambarkan bagi kita bahwa, dengan kuasa Tuhan, kita dapat merespons dan bertumbuh. Karena kita diciptakan oleh Tuhan, kita mampu merespon bisikanNya, mampu merespon Roh Tuhan. Kita bisa membiarkan Roh Kudus bekerja dalam hidup kita agar kita bertumbuh di dalam Dia.

 

Share! jika renungan ini memberkatimu.