Mencintai Dia dengan Mengorbakan Hak Hidup

Satu prinsip dalam mengasihi adalah kita tidak dapat mengasihi tanpa kita mengorbankan hal-hal yang dapat menghalanginya. Mencintai seseorang itu menuntut sebuah pengorbanan! apabila seseorang tidak bersedia berkorban, maka ia akan mengalami kesulitan untuk mencintainya.
Demikian pula dalam mencintai Tuhan dan hidup bersekutu dengan Dia dituntut adanya sebuah pengorbanan. Apabila seseorang tidak bersedia membayar harga dari tuntutanNya maka Ia akan kesulitan untuk mengalami Tuhan lebih dalam.
Dalam Keluaran 21:4-6 diceritakan sebuah kisah yang membawa kita kepada pengertian bagaimana seorang budak yang mencintai istri dan anaknya. Demi cintanya ia harus melepaskan hak kemardekaannya dengan memilih menjadi seorang budak seumur hidupnya.
Alkitab menuliskan apabila seorang budak diberi seorang istri oleh tuannya, dan istrinya itu melahirkan anak-anak baginya, maka istri dan anak-anaknya itu adalah milik tuannya. Karena cinta terhadap istri dan anaknya,maka dia mengorbankan hidupnya menjadi budak seumur hidup.
Demikian juga kita yang mencintai Tuhan, kita harus mengorbankan waktu, tenaga atau hal lainya untuk menyenangkan Tuhan, melakukan apa yang Tuhan inginkan maka itulah yang dikatakan cinta sejati.