Instagram

Mengatasi Krisis

“Aku mencurahkan keluhanku ke hadapan-Nya, kesesakanku kuberitahukan ke hadapan-Nya. Ketika semangatku lemah lesu di dalam diriku, Engkaulah yang mengetahui jalanku. Di jalan yang harus kutempuh,..”  [Mazmur 142:3 -4]

 

Bagaimana Anda menangani krisis dapat menentukan apakah Anda akhirnya merasa kewalahan atau menjadi lebih kuat. Dr Jeffrey Rossman menyarankan lima cara untuk melakukannya: 1) Akui perasaan Anda. Daud berkata, ‘Ketika semangatku lemah lesu di dalam diriku, Engkaulah yang mengetahui jalanku.’ Tuhan sudah tahu bagaimana perasaan Anda, dan menahan emosi Anda hanya menghabiskan energi Anda, membuat Anda tegang, tertekan, dan memperlambat proses penyembuhan. 2) Percaya pada seseorang. Itu tidak berarti mencurahkan isi hati Anda kepada semua orang dan siapa pun; itu berarti membuka diri bagi mereka yang mencintai dan peduli tentang Anda. Alkitab berkata, “Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu,dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.” (Amsal 17:17). Sejumlah penelitian telah mengkonfirmasi kekuatan dukungan sosial untuk membantu kita melewati krisis dan tetap sehat. 3) Mulai jurnal atau blog. Menulis tentang peristiwa traumatis adalah cara untuk mengungkapkannya. Ini meminimalkan kemungkinan Anda menjadi sakit atau depresi; semakin banyak Anda menulis, semakin banyak tanggapan negatif Anda terhadap ingatan itu berkurang. 4) Menolak untuk memainkan permainan menyalahkan: ‘Ini salah orang lain,’ atau ‘Dokter mengacaukan prosedurnya’, atau ‘Bos tidak pernah memberi saya kesempatan.’ Pergeseran kesalahan membuat orang lain bertanggung jawab atas rasa sakit Anda, dan lebih sering daripada tidak, itu menghasilkan dendam yang berkepanjangan yang memperpanjang kesengsaraan Anda. Lepaskan kepahitan dan penilaian yang beracun. Berhentilah merasa seperti keset; Anda dapat memaafkan sambil mengambil langkah-langkah untuk membuat diri Anda tidak terlalu rentan lain kali. 5) Maafkan dirimu sendiri. Anda manusia seperti orang lain! Akui Anda melakukan kesalahan, mintalah pengampunan kepada Tuhan, lalu maafkan diri Anda dan lanjutkan. Firman Tuhan berkata “Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu.” (Yesaya 43:25). Amin.

Share! jika renungan ini memberkatimu.