Instagram

Mengatasi Penolakan

“Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau..” (Yesaya 43: 4)

Yesus mengalami penolakan: ‘Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. (Yohanes 1:11). Tetapi Dia tidak duduk dan menjilat luka-luka-Nya; Dia pindah ke tempat orang-orang dengan senang hati menerima-Nya. Dan Dia berkata kepada murid-murid-Nya, ‘Dan apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu’ (Matius 10:14). Penolakan yang berulang-ulang cenderung memperkuat ketakutan bahwa kita tidak mampu. Hal ini khususnya terjadi pada pendapat orang-orang yang kita hargai. Tetapi ironi dalam bekerja karena rasa takut akan penolakan adalah bahwa hal itu pada akhirnya menghasilkan penolakan yang sebenarnya Anda coba hindari. Ketika orang menyadari bahwa Anda menganggap rendah diri sendiri, mereka akan memperlakukan Anda sesuai dengan itu. Anda mengajari orang bagaimana menghargai Anda dengan seberapa besar Anda menghargai diri sendiri. Jika Anda tidak pernah mengungkapkan preferensi, batasan, atau batasan lain tentang cara orang lain berinteraksi dengan Anda, mereka akan menganggap Anda tidak memilikinya, dan berperilaku seperti itu terhadap Anda. Perhatikan, meskipun Yesus ditolak, Dia tidak pernah menanggapi dengan cara yang mendorong penolakan terus menerus. Dia tidak tinggal di tempat yang Dia toleransi; Dia pergi ke tempat Dia dirayakan. Dengan kata lain, Dia pergi ke tempat orang mengenali dan menerima pribadi-Nya, tujuan-Nya, dan kuasa-Nya. Dia memiliki penerimaan penuh dari Tuhan; oleh karena itu, Dia tidak takut akan penolakan manusia. Dan Anda juga memiliki penerimaan penuh dari Tuhan. ‘Kamu berharga dan terhormat dalam pandanganku, dan … Aku mencintaimu.’ Langkah pertama untuk mengatasi penolakan adalah dengan selalu mengingat pendapat Tuhan tentangmu di benakmu.

 

*image by : https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn%3AANd9GcR29MdsN_jO1-_seYWKgTRizCvcqJFz9D-pHw&usqp=CAU

Share! jika renungan ini memberkatimu.