Naik ke Surga

Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga.
— Lukas 24:51
Mengucapkan selamat tinggal bisa jadi sulit. Padahal, berduka karena kehilangan adalah salah satu hal terberat yang harus kita lakukan dalam hidup. Murid-murid Yesus pasti merasakan kesedihan ketika mereka melihat Yesus diangkat ke surga meninggalkan mereka.
Dengan Pengakuan Iman Rasuli kita mengatakan bahwa Yesus “naik ke surga.” Ini terjadi empat puluh hari setelah kebangkitannya (lihat Kisah Para Rasul 1:1-11). Tetapi ini tidak berarti Yesus meninggalkan murid-murid-Nya atau meninggalkan kita begitu saja. Tidak, Yesus pergi ke surga untuk kita semua yang percaya kepada-Nya.
Meskipun Alkitab tidak begitu jelas tentang di mana surga berada atau seperti apa kelihatannya, Alkitab dengan jelas mengajarkan bahwa surga berarti berada di hadirat Allah. Di hadirat Allah, Yesus melayani sebagai pembela kita, terus-menerus bersyafaat dengan Allah Bapa untuk setiap kebutuhan kita (Roma 8:34; 1 Yohanes 2:1-2). Kehadiran Yesus bersama Allah juga meyakinkan kita bahwa suatu hari kita akan bersama-Nya juga di hadirat Allah (Yohanes 14:1-3). Dan dari surga Yesus mengutus Roh Kudus-Nya sebagai jaminan dan pengingat bahwa Ia selalu bersama kita (Matius 28:20).
Mengetahui bahwa Yesus ada di surga bagi kita sekarang memberi kita penghiburan dan kekuatan yang luar biasa saat kita menunggu kedatangan-Nya yang dijanjikan kembali. Sementara itu, saat Ia tinggal di dalam hati kita melalui Roh-Nya, Yesus memanggil kita untuk berbagi kasih-Nya dengan dunia yang penuh duka dan duka.
Terima kasih telah berada di surga bagi kami, Tuhan Yesus. Saat kami menunggu Anda kembali, bantu kami untuk melanjutkan pekerjaanMu di bumi ini. Amin.